Renungan pagi, 11 Juni 2020
KJ 429 : 1, 2 – Berdoa
Yohanes 4 : 27 – 38
Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan;…(ay.38)
Di belakang rumah saya dulu, ada sawah yang cukup luas. Pada saat musim tanam tiba, ada beberapa perempuan yang datang menanam padi di sawah tersebut. Di antara para perempuan itu, hanya ada seorang perempuan yang juga ikut menyemai bibit padi tersebut. Yang mempersiapkan lahan tersebut untuk ditanami bukanlah para perempuan yang menanam padi. Ketika musim panen tiba giliran laki-laki yang datang untuk memanen padi-padi tersebut. Perempan membantu membawa padi-padi yang telah dipanen ke mesin penggilingan yang tersedia di dekat sawah.
Keterlibatan bersama dalam proses menanam dan menuai ini juga dimunculkan penulis Injil Yohanes dalam bacaan pagi ini. Bacaan ini bukan sebuah sindiran atau kritik terhadap para penuai yang tidak ikut berlelah-lelah menanam tapi ikut menuai. Ada dua hal yang penting diperhatikan untuk memahami pesan ini. Yang pertama, dalam ayat 36 dikatakan bahwa penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Yang kedua, para penuai ini bukan menuai atas keinginannya sendiri. Yesuslah yang mengutus para penuai ini. Yang berhak mengutus penuai tentu pemilik tuaian itu. Dengan demikian tidak perlu dipersoalkan siapa yag menanam atau menuai. Keduanya sama-sama dipekerjakan oleh pemilik ladang. Karena itu dikatakan bahwa kedua-duanya bersukacita.
Firman Tuhan ini mengingatkan bahwa apapun peran yang kita terima tidak perlu dipermasalahkan. Siapa yang memulai pekerjaan ataupun mengakhirinya juga mengumpulkan hasilnya tidak perlu membuat kita berselisih paham dan bertengkar. Yang perlu diperhatikan adalah kesiapan diri untuk menerima pengutusan dari Tuhan yang mempunyai pekerjaan dan yang melibatkan kita untuk turut berkarya di dalamnya. Karena itu, siapkanlah diri kita hari ini untuk menerima pengutusan dari Tuhan.
KJ 429 : 3
Doa : (Ya Kristus, Engkau yang telah mengutus kami ke dalam dunia. Tolong mampukan kami untuk melakukan tugas yang Engkau berikan. Amin)