Renungan Malam 12 Juni 2020
KJ.434 : 1,2 – Berdoa
Galatia 3 : 25 – 29
… kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (ay.25)
Dulu banyak misionaris yang tidak hanya memfokuskan diri pada pemberitaan Injil dan menjadikan orang yang belum percaya menjadi pengikut Kristus. Mereka juga menentang perbudakan yang terjadi dalam masyarakat. Orang yang sudah percaya kepada Kristus diminta untuk melepaskan budaknya. Mereka ingin semua manusia diperlakukan dengan layak, karena di mata Tuhan semua sama. Orang tidak perlu membedakan satu dengan yang lain.
Pesan senada juga disampaikan Paulus dalam bacaan hari ini. Pertama-tama, Paulus mengingatkan jemaat di Galatia agar jangan lagi membuat perbedaan berdasarkan etnis. Tidak usah membeda-bedakan antara orang Yahudi dan Yunani (ay.28a). Kemudian Paulus mengingatkan jemaat untuk tidak membuat perbedaan berdasarkan kelas social yaitu antara hamba (budak) dan orang merdeka (ay.28b). terakhir, tidak perlu membedakan orang berdasarkan gender, laki-laki atau perempuan (ay.c). Alasan utamanya adalah karena Kristus Yesus tidak membedakan manusia berdasarkan kategori apapun (ay.28d). Bagi Paulus, semua bukan hanya satu di dalam Kristus, tetapi seluruh orang menerima janji Allah yang sama karena segalanya adalah milik Kristus. Janji keselamatan Allah diberikan dan terbuka untuk semua orang. Jadi, jangan saling membeda-bedakan.
Pesan Paulus kepada jemaat Galatia mengingatkan kita untuk tidak membeda-bedakan orang satu dengan yang lain. Sikap ini harus dikembangkan bukan hanya di lingkup para pengikut Kristus, tetapi juga di kalangan yang lebih luas. Bagi anggota GPIB, kita diingatkan untuk menjadi warga negara yang menjunjung tinggi kehidupan bersama di tengah-tengah masyarakat dengan tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Hanya dengan mengembangkan sikap hidup semacam ini kita bisa menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
KJ.434 : 3,4
Doa : (Ya Yesus Sang Pemersatu, tolong ajarkan kami untuk tidak membeda-bedakan orang karena alasan apapun.Amin)