Renungan Malam 14 Juni 2020

KJ.160 : 1,2 – Berdoa

Kejadian 31 : 51 – 55
Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan..” (ay.54)

Bacaan Alkitab malam ini masih tentang ikatan perjanjian damai antara Yakub dan Laban di pegunungan Gilead. Sebagaimana dikisahkan oleh penulis kitab Kejadian, hubungan Yakub dan Laban berusaha berbuat licik kepada Yakub. Namun demikian, kelicikan Laban ternyata tidak dapat menandingi kecerdikan Yakub. Hubungan keduanya semakin memanas ketika Yakub memutuskan pulang ke negerinya secara diam-diam dan dia membawa serta keluarganya serta harta yang didapatkannya di Haran. Walaupun Laban sangat emosional terhadap Yakub, namun dia tidak bisa berbuat banyak. Tuhan sudah memperingatkan agar Laban tidak berkata dan berlaku jahat kepada Yakub. Tidak ada pilihan lain, Laban mengalah karena dia tidak mau berurusan dengan Tuhan yang disembah Yakub. Ia memilih untuk membangun perjanjian dengan Yakub. Jelas bahwa Tuhan berprakasa dalam perdamaian Yakub dan Laban. Setelah perjanjian damai itu, Yakub mempersembahkan korban sembelihan. Korban sembelihan tersebut sebagai tanda bahwa ia bersyukur kepada Tuhan dan merayakan perdamaian yang telah terjadi. Tuhan menjadi saksi dari perdamaian tersebut.

Ibadah yang kita lakukan adalah juga merupakan perayaan syukur atas perdamaian yang diprakarsari dan dikerjakan Allah melalui Yesus Kristus. Melalui Yesus Kristus, Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia. Karena itu manusia tidak lagi menjadi seteru Allah, melainkan menjadi anak-anak-Nya yang menerima anugerah keselamatan. Tuhan telah mendamaikan diri-Nya dengan kita. Mari mengungkapkan syukur melalui ibadah ritual yang kita selenggarakan. Mari bersyukur juga melalui ibadah aktual, yaitu selalu hidup dalam perdamaian dengan semua orang bahkan dengan seluruh ciptaaan Tuhan. Wabah Covid-19 semakin menyadarkan kita, betapa hidup dalam perdamaian dan kesatuan dengan sesama manusia sungguh sangat penting. Hanya dengan berdamai dan Bersatu seraya tetap mengandalkan Tuhan, kita bisa mengatasi wabah covid-19.

GB.126 : 1,2

Doa : (Tuhan, kami bersyukur atas perdamaian yang telah Engkau wujudkan melalui Yesus Kristus. Biarlah kami dapat merayakan perdamaian dengan hidup dalam damai seorang terhadap yang lain.Amin)