Renungan Pagi, 19 Juni 2020
KJ. 467: 1 – Berdoa
Kejadian 14: 1-12
Melawan Kedorlaomer, raja Elam. Tidear, raja Gorim…empat raja lawan lima. (Ay. 9)
Berperang dengan tujuan memperluas dan menguasai wilayah menjadi ciri masa kerajaan dahulu. Satu kerajaan bersekutu dengan yang lain untuk merebut wilayah tertentu yang mereka inginkan. Pengusaha suatu wilayah dikarenakan memiliki sumber alam yang besar. Dengan menaklukkan wilayah tersebut, maka sumber alam dapat dikuasai. Namun demikian, selain faktor sumber alamnya, perang bisa terjadi karena ingin melepaskan diri dari kekuasaan yang menaklukkan mereka.
Gambaran saling mengusai inilah yang menjadi bagian nas pagi ini. Disebutkan ada dua kelompok yang saling merebut, memberontak dan melawan satu sama lain. Ketika salah satu mengalami kekalahan, maka wilayah dan harta benda penduduknya dirampas. Penduduk menyelamatkan diri ke wilayah yang aman. Dampak dari semuanya adalah penderitaan bagi yang dikalahkan atau ditaklukkan.
Dalam kehidupan kita saat ini juga tidak lepas dari “saling menguasai”. Dengan kekuatan yang kita miliki, seperti jabatan, uang, pola piker yang merasa paling benar, dsb. Semuanya dipakai untuk menguasai orang lain supaya patuh, mendengar dan melakukan apa yang menjadi keinginan kita. Tindakan ini tanpa disadari membuat orang lain merasa tidak nyaman. Pasti ada “pemberontakan” untuk melepaskan diri. Bentuk pelepasan diri dengan menjaga jarak dan menjauhi. Akibatnya hubungan menjadi tidak baik.
Melepaskan diri dari sifat ingin “menguasai” harus kita lakukan. Mari menyadari bahwa kita adalah makhluk social yang membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup. Masing-masing kita diberikan kemampuan dan memiliki kekurangan. Ada masanya kita ditopang orang lain. Jadi, janganlah saling memperlihatkan kekuatan diri. Sebaliknya kita merendahkan hati untuk saling menerima, melayani dan mengasihi. Mari kita mulai hari ini untuk saling menerima, melayani dan mengasihi. Mari kita mulai hari ini untuk menyatakan kasih Tuhan bagi sesame dengan saling menerima, melayani dan mengasihi.
KJ. 467: 2,3
Doa: (Tuhan, tolong hilangkan semua rasa ego dalam diri kami agar mampu menyatakan kehendak-Mu saja. Amin)