Renungan pagi, 22 Juni 2020

KJ 392: 1 – Berdoa

Mazmur 1: 1 – 6
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.” (ay 1)

Renungan tentang kehidupan menyadarkan kita bahwa yang dikejar manusia dalam hidup hanyalah dua hal. Hal pertama adalah harta dan yang kedua ialah kuasa. Kedua hal ini bergandengan. Orang yang memiliki kuasa cenderung menggunakannya untuk mendapatkan harta. Ketika orang mengukur kebahagiaan dengan mengacu pada banyaknya kekayaan dan sore kekuasaan, maka ia dirasuk oleh keserakahan. Manusia kemudian menjadi Serigala bagi sesamanya. Kasih semakin redup dan kebahagiaan semakin hilang. Inilah makna Filosofis yang bisa kita timba dari kenyataan kehidupan.

Penulis Mazmur melihat makna kehidupan dari sisi iman, harta dan kuasa bukanlah yang menentukan kebahagiaan. Sesungguhnya yang berbahagia adalah mereka yang menghayati taurat Tuhan siang dan malam. Ini ciri orang yang setia dan mentaati kehendak Allah. Orang seperti ini oleh pemazmur diumpamakan dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Pohon itu menghasilkan buah pada musimnya dan tidak pernah layu daunnya. Apa saja yang diperbuatnya berhasil. Tentu saja ini berbeda dengan pohon yang ditanam di padang pasir. Akarnya sulit menemukan air akhirnya layu, kering dan mati.

Jadi, terus lah hidup dalam ketaatan pada kehendak Tuhan, sekalipun sering terasa lebih berat ketimbang mengikuti cara dan keinginan duniawi. Sebab siapa yang taat dan menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan, akan mengalami berkatNya dalam kehidupan yang tidak pernah habis. Bukan hanya hidupnya yang penuh berkat Tuhan, melainkan dipakai oleh Dia untuk menjadi saluran berkatNya bagi orang lain. Ini bukan sekedar ungkapan Filosofis tentang makna kehidupan ini. Kepastian Iman yang membekali kita melangkah pada jejak-jejak kehidupan.

GB 392: 3

Doa: Ya Bapa, mohon berikanlah kami daya tahan untuk melangkah dalam kehidupan agar mampu menghadapi semua bentuk godaan dan pergumulan. Amin.