Renungan Malam 23 Juni 2020
KJ.388 : 1 – Berdoa
Mazmur 37 : 12 – 15
Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat. (ay.13)
Perikop Mazmur 37:12-15 mengulas tentang sikap orang fasik terhadap anak-anak Tuhan dan bagaimana Dia bersikap terhadap mereka. Mereka merencanakan kejahatan terhadap anak-anak Tuhan. Sementara Tuhan merencanakan kebaikan terhadap anak-anak-Nya. Tuhan membuat upaya orang fasik, berbalik dan menghancurkan dirinya sendiri.
Iblis membuat manusia berpikir bahwa penguasa jagad ini adalah para dewa dan berhala. Namun demikian, iblis tidak pernah memberitahukan kepada manusia tentang siapa yang paling berkuasa di atas segala penguasa. Nyatanya, satu-satunya yang mahakuasa adalah Tuhan Allah. Iblis juga membuat orang berpikir bahwa manusia bisa menyelematkan diri sendiri melalui amal-ibadah. Padahal dosa bukan hanya sekedar mengenai Tindakan, tetapi juga pikiran, perasaan, dan perkataan. Jadi pasti lebih banyak dosa seorang anak manusia dibandingkan dengan amal ibadahnya.
Tuhan Allah menertawakan semua usaha dari kuasa-kuasa duniawi. Mereka yang ingin menghancurkan anak-anak Tuhan, akan hancur karena tipu daya yang dirancangnya sendiri. Kalau Tuhan sudah memutuskan sesuatu mengenai keselamatan dan kebaikan anak-anak-Nya, maka tidak ada kuasa duniawi apapun yang bisa menghalangi keputusan ilahi tersebut.
Hidup menuntut kita untuk memihak. Entah memihak Allah. Entah memihak kuasa-kuasa duniawi. Kalau memihak kepada kuasa-kuasa duniawi, maka itu akan menjerumuskan kita kedalam berbagai bentuk pergumulan yang menyengsarakan. Pada sisi lain, kalau memihak Allah, maka Dia pasti menjadikan kita anak-anak-Nya. Dia menjadi Sang Bapa bagi kita. Dia memegang tangan kita. Dia menuntun kita menapaki jalan kehidupan di dunia ini, hari lepas hari. Dunia boleh gonjang ganjing, tapi kita yang mempercayakan hidup kepada Allah pasti aman dalam tuntunan tangan-Nya.
GB.388 : 2
Doa : (Ya Bapa, mohon berikanlah keyakinan untuk tetap memercayakan hidup kami dalam tuntunan tangan-Mu.Amin)