Renungan pagi, 25 Juni 2020
KJ 413: 1 – Berdoa

Rut 4: 1 – 7
“Lalu berkatalah penebus itu: “Jika demikian aku ini tidak dapat menebusnya sebab aku akan merusakan milik pusakaku sendiri…” (ay 6)

Boas Memprakarsai penembusan terhadap Rut. Sebaliknya Sang Penebus yang berhak lebih dahulu untuk menebus Rut, mengeluarkan kata-kata yang sulit di percayai dan menyakitkan. “Kalau aku menebus dia maka aku merusak milik pusakaku sendiri.” Seakan-akan kehadiran Rut mentang-mentang dia seorang perempuan Moab dan bukan dari bangsa Israel adalah pembawa malapetaka yang dengan segala cara harus dihindari. Kalau saja si penebus diberikan kesempatan untuk menonton peristiwa dalam sejarah kerajaan Allah secara menyeluruh sehingga tahu bahwa Rut berada pada urutan silsilah yang akan menghadirkan Raja Daud bahkan sampai Yesus Kristus yang Sang Juruselamat dunia maka ia akan menyesali penolakan yang dilakukannya.

Dalam pengalaman hidup sehari-hari model penolakan yang menyakitkan ini seringkali terjadi. Kita sering mengalami penolakan yang menyakitkan hati. Namun demikian, tidak jarang kita juga melakukan penolakan begitu rupa. Akibatnya yang mengalami penolakan itu menjadi sakit hati. Bukan penolakan itu yang dilarang tetapi hal menyakitkan hati sesama itu yang harus dihindari.

Tuhan menghadirkan kita anak-anakNya di bumi ini untuk menjadi teladan kehidupan khususnya model berperilaku. Ini berarti dua hal. Yang pertama, kalau kita melakukan penolakan maka itu harus dilakukan dengan pasti tapi tanpa menyakitkan. Yang kedua, pikirkan dan renungkan lah secara sungguh-sungguh tentang keputusan yang akan kita ambil. Sebab keputusan yang salah disuatu saat bisa berakibat penyesalan sepanjang waktu.

Anak-anak Tuhan sesungguhnya memiliki keuntungan saat harus mengambil keputusan khususnya menyangkut masa depan. Sebab kita punya Tuhan yang bisa berjalan lebih dahulu ke masa depan dan menunggu di sana. Jadi, Ikut sertakan Tuhan kalo harus mengambil keputusan dalam kehidupan.

KJ 413: 2

Doa: Ya Bapa, tolong ajar kami memanggil namaMu sebelum mengambil keputusan dalam tiap langkah kehidupan. Amin.