Renungan Malam 27 Juni 2020

KJ.326 : 1 – Berdoa

Amsal 27 : 5 – 6
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. (ay.6)

Sepitas lalu terlihat bahwa ungkapan di akhir perikop kita ini kontroversial. Bagaimana mesti dimengerti bahwa ada kawan yang memukul, dan ada lawan yang mencium? Mestinya lawan memukul dan kawan mencium. Penulis Amsal bergaul dengan begitu banyak orang, karena itu dia memahami manusia secara lebih dalam. Apa yang kelihatan di luar, itu belum tentu sama dengan yang di dalam. Tindakan fisik belum tentu menyatakan sikap hati.

Manusia harus dimengerti bukan dari bagian dalamnya saja, dan bukan juga hanya dari sisi luarnya. Misalnya memukul itu menyakitkan, tapi bisa jadi tanpa dipukul, orang yang melakukan kesalahan kecil akan berbuat ketidakbenaran yang lebih besar justru untuk menutupi kekeliruan yang sederhana. Akibatnya nanti, kesalahan itu makin hari semakin besar karena ketidakbenaran yang satu dilakukan untuk menutupi kekeliruan yang lain. Karena itu, mengambil resiko diawal karena dia tahu kelak akan dibenarkan. Ini terjadi ketika orangtua mendisiplinkan anak misalnya. Mencium adalah ungkapan sayang. Namun demikian, bisa jadi yang disayang menikmati begitu rupa, sehingga tidak pernah tahu dimana salahnya. Lalu ketika disadari, sudah terlambat.

Masyarakat milenial ditandai oleh keriuhan. Yang diperhatikan orang hanya kenyataan. Orang mengabaikan nilai filosofis dan spiritual yang jadi latar belakang. Anak-anak Tuhan ditantang untuk menerima kenyataan sekalipun keras tanpa melupakan bahw Dia selalu ada di belakang setiap peristiwa kehidupan. Kesulitan yang terjadi harus dilihat sebagai kesempatan untuk menguji daya tahan dalam saat kristis. Sukses besar harus dilihat sebagai berkat Tuhan, dan tidak jadi alasan untuk mabuk kemenangan. Hidup sesungguhnya adalah proses belajar yang tak pernah berakhir. Orang yang belajar pada sekolah kehidupan pada akhirnya tidak akan kecewa.

KJ.326 : 2

Doa : (Ya Bapa, mohon berikanlah daya tahan untuk menghadapi pergumulan, dan jagalah kami agar tidak menjadi penyebab pergumulah bagi sesama.Amin)