Renungan Malam 29 Juni 2020

GB.284 : 1 – Berdoa

Amsal 19 : 17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN (ay.17a)

Pernyataan teologis yang sering kita dengar adalah “kita sungguh sangat berhutang kepada Tuhan.” Oleh sebab itu kita terpanggil untuk membayar dan melunasi hutang tersebut. Mampukah kita melunasi hutang kepada Dia. Dosa, pemberontakan dan pelanggaran kita adalah Tindakan yang mengakibatkan kabangkrutan spiritual. Kita selalu membutuhkan Tuhan untuk mengangkat dan menolong dari kebangkrutan itu. Ya, kita berhutang nyawa atau kehidupan pada Tuhan. Sebab Tuhan telah membayar lunas segala hutang kita karena dosa.
Amsal 19:17 mengungkapkan cara pikir terbalik, yaitu bahwa kita bisa membuat Tuhan berhutang. Bagaimana mungkin? Apakah mungkin membuat ayah atau ibu berhutang pada saya? Kalau teman atau sahabat berhutang pada saya, itu mungkin. Bagaimana pihak yang telah memberikan segalanya berhutang pada saya? Hutang seperti apa? Jawabannya, jika menaruh belas kasihan pada yang lemah, kita memiutangi Tuhan, dan Ia akan membalasnya. Menaruh belas kasihan atau memberi kepada yang membutuhkan, telah membuat Tuhan berhutang pada kita. Memberi bukan saja membuat kita berbahagia, tetapi ada dimensi lain yaitu, menjadi orang yang dipiutangi oleh Tuhan. Dengan memberi kepada orang lemah, yaitu mereka yang dikasihi Tuhan, kita sedang menaruh kekuatan cinta Tuhan di hadapan hidup ini. Karena itu Tuhan akan membalasnya. Ia akan terus memenuhi hidup kita dengan kasih dan setia-Nya.

Jika pada hari ini saudara sudah menaruh belas kasihan dan memberikan sesuatu yang diperlukan sesamamu maka berbahagialah dan bersyukurlah. Saudara adalah orang yang telah membuat Tuhan berhutang. Ia pasti melunasinya!

GB.284 : 3

Doa : (Tuhan, kami ini bersyukur untuk semua perkara baik yang telah dapat dilakukan hari ini.Amin)