Renungan pagi, 1 Juli 2020
HUT ke-39 YAPENDIK GPIB
GB 57: 1, 2, 3 – Berdoa
Amsal 10: 23-32
“Mulut orang benar mengeluarkan hikmat,” (ay 31a)
Sebagai manusia, kita memiliki keleluasaan untuk memilih perkataan-perkataan kita seseorang menjadi orang benar dan berhikmat sangat ditentukan oleh perkataan mulutnya. “Mulut orang benar mengeluarkan hikmat” Artinya perkataan-perkataan yang diucapkan oleh orang benars nya selayaknya, pantas dan mendorong orang lain untuk hidup. Orang benar menunjukkan hikmatnya. Mereka tahu bagaimana harus mengatakan sebuah kebenaran.
Ayat 32, menunjukkan bahwa orang benar tahu apa yang harus dikatakan tidak harus dikatakan, mana yang pantas dan tidak pantas untuk diucapkan. Seperti pohon yang menghasilkan buah dan buahnya tidak manis, maka ia akan dikerat, demikianlah perkataan yang diucapkan seseorang akan menunjukkan apakah ia berkenan kepada Tuhan atau tidak. Apakah seseorang itu bebal atau bijak?
Ayat-ayat terakhir dari Amsal 10 mengajarkan kita untuk berpikir dengan menimbang secara matang kata-kata kita sebelum mengatakannya. mendengar berulang kali dalam pikiran merasakan di lidah dan bibir mulut kita Sebelum menyatakannya. Jika tidak, maka perkataan-perkataan kita bisa mengakibatkan kerusakan parah pada sesama atau masyarakat.
Pertimbangkanlah hal-hal yang menolong kita untuk menjadi bijak melalui perkataan kita. 1) Pikirkan dengan matang, apa pentingnya kita mengatakan hal-hal yang ingin kita katakan. Mempertimbangkan dampak dari apa yang akan kita katakan. 2) Perlukah kita tanyakan selalu pada diri kita, apakah setiap perkataan saya memberikan kepahitan dan kehancuran bagi sesama dan masyarakat?
Perkataan orang benar lahir dari hati yang benar. Hanya Yesus sumber kebenaran, maka mintalah hikmat dariNya agar kita dapat berkata-kata dengan hikmat tentang kebenaranNya.
GB 61: 4
Doa: Ajarlah kami Tuhan untuk selalu menyatakan kebenaran kebenaran-Mu. Amin.