Renungan pagi, 4 Juli 2020
GB 243: 1 – Berdoa
Amsal 24: 1-7
“Jangan iri kepada orang jahat, (ay 1a)
Selama sepekan ini kita dibekali dengan nasihat tentang bagaimana kita menjalani dan menggunakan hidup untuk memberi hidup bagi orang lain. Kita belajar bagaimana menjadi pribadi yang berbahagia dengan menempuh jalan memberi diri. Memberi diri dengan membangun karakter serta perilaku sesuai standar Allah. Kita terpanggil untuk senantiasa bersedia memperlakukan sesama dengan penuh belas kasihan dan kemurahan hati. Mengakhiri pekan ini, Amsal kembali menasihatkan kita tentang sikap dan tindakan terhadap sesama di sekitar kita.
Mengapa orang suka iri kepada orang jahat? Karena sepertinya hidup mereka lebih sejahtera dan mudah. Mereka tampak lebih sukses dari orang beanr. Tuhan melarang kita iri kepada orang jahat. Manusia sangat mudah menjadi iri ketika memandang orang lain sukses, apalagi dengan jalan tidak benar. Mereka memiliki apa yang tidak kita miliki, tetapi Tuhan tidak menghendakinya. Ingatlah semakin kita iri kepada orang jahat maka kita akan jatuh dalam godaan untuk menjadi seperti mereka, berusaha menghalalkan segala cara untuk memuaskan keinginan daging kita. Akibatnya kita berpaling dari jalan Tuhan, dan menganggap yang kita lakukan hanya perkara kecil demi kebahagiaan. Jika hal itu terjadi maka kata Amsal, itu sama dengan kita sedang membangun tanpa perencanaan dan mengisi ruang-ruang kehidupan kita tanpa pengertian, pengetahuan dan hikmat. Maka bersiaplah suatu saat kita akan menuai bencana.
Orang jahat selalu ada di sekitar kita dan fakta bahwa mereka selalu menjadi sumber masalah bagi banyak orang. Pilihan ada pada kita. Apakah sepanjang hari ini ktia hanya mengomel dan iri kepada mereka? Atau kita berusaha bangun rumah kita dengan hikmat, agar seisi rumah kita selamat dari bencana?
GB 243: 3
Doa: Jadikan hati kami bersih ya Tuhan agar tidak iri pada orang jahat. Amin.