Renungan pagi, 22 Juli 2020

KJ 405: 1 – Berdoa

1 Petrus 3: 13 – 22
“Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia.” (ay 14)

Masih teringat dalam pikiran saya ucapan almarhum Pnt. Tonny Woworuntu (mantan fungsionaris Majelis Sinode GPIB) yang berkata, “di gereja itu berbuat baik saja disalah-salahkann, apalai jika berbuat salah”. Saya yakin ucapan itu bukanlah suatu ungkapan pesimis dalam kehidupan pelayanan gereja tapi sebuah ungkapan untuk mengingatkan kita bersama, bahwa untuk melakukan hal yang baik dan benar tidaklah mudah. Butuh sebuah proses untuk meyakinkan orang lain akan kebenaran yang kita lakukan dan perjuangkan. Hal itu seiring dengan pandangan seorang filsuf Habermas, yang menyatakan kebenaan itu sebuah diskursus, butuh sebuah dialog bersama untuk menghasilkan kebenaran terbaik untuk kita bersama.
Dalam melakukan perbuatan baik harus terus kita lakukan walaupun dalam kenyataannya ada saja pihak-pihak yang tetap menyatakan kebenaran milik mereka sendiri dan akhirnya memaksakan kehendak serta memakai kekerasan, Romo Magnis Suseno menyebutnya dengan Egosentris. Jika kita diperhadapkan pada kenyataan seperti ini, jangan berhenti melakukan perbuatan menghapus dosa kita dan bangkit mengalahkan kuasa maut serta RohNya akan mampu membawa seseorang pada kesadaran akan keberdosaannya, di dalam teks dikatakan sampai kembali ke jaman Nuh.
Kita sebagai umat Kristiani yang telah menerima Baptisan, dimana Roh Kudus sudah dicurakan dan peneguhan-peneguhan lainnya saat kita dipanggil untuk melayani, jangan pernah takut untuk melakukan perbuatan baik. Walaupun kadang tidak disukai orang lain, kenyataan itu kadang tidak dapat kita hindari, ada saja orang yang ingin selalu menjatuhkan, apalagi harapan dan keinginannya tidak tercapai. Yakinlah Roh Kudus memampukan kita untuk menghadapinya bahkan merasakan berkat dan kebagaiaan. Ketika kita dipakai Tuhan untuk melakukan perbuatan baik, itulah kebahagiaan.

GB 405: 3

Doa: Ya Tuhan, ajar kami menyatakan kebenaranMu di tengah ancaman yang kami hadapi. Amin.