Renungan pagi, 25 Juli 2020

GB 229: 1 – Berdoa

2 Petrus 1: 3 – 9
“Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik..” (ay 9a)

Sering saya mendengar ucapan dari para pelayan yang berkata “kalau kita rajin membaca Alkitab dan rajin beribadah kita pasti akan masuk sorga! Tapi jika kita tidak rajin membaca Alkitab dan tidak beribadah pasti masuk neraka!”. Ungkapan ini menurut saya dipengaruuhi pengajaran dan pengenalan akan Tuhan yang masih dipahami dalam teologi Perjanjian Lama, yakni berkat dan kutuk. Pandangan ini sangat menekankan pemahaman keselamatan yang hanya dapat kita peroleh karena perbuatan baik yang kita lakukan. Padahal dalam pandangan teologi Perjanjian Baru berfokus pada anugerah keselamatan Allah dalam Tuhan Yesus dengan janji keselamatan bagi setiap orang yang mau bertobat dan menerimaNya sebagai Tuhan dan juruselamatnya.
Dengan pengenalan yang benar kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan anugrerah keselamatanNya harus terwujud dalam kehidupan beriman yang bertumbuh. Seorang yang kehidupan berimannya bertumbuh akan mengalami penyatuan kehidupan beriman dengan Tuhan Yesus. Maka hal-hal yang membawa hidup kita pada dosa dan penyesatan akan dihindarinya. Hidupnya akan memiliki hidup yang penuh dengan penguasaan diri dan pengendalian diri, serta kasih akan terus diwujudkan dalam kehidupan beriman. Hidupnya bagaikan lirik lagu anak sekolah minggu atau Pelayanan Anak, “Hidupku bukannya kau lagi tapi Kristus dalamku.”
Tetapi bagi orang yang belum mengenal Tuhan Yesus dengan benar, ia tidak akan bertumbuh kehidupan berimannya. Hidupnya bagaikan orang yang buta, tidak dapat melihat cahaya terang dari Tuhan Yesus yang akan memberikan pertumbuhan dalam kehidupan rohaninya. Hidupnya pun akan seperti orang picik, yang tidak mampu untuk menoleh kebelakang mengenang dan melihat karya pengampunan dosa dan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.

GB 229: 3, 4

Doa: Ya Tuhan, ajar kami selalu mengingat kasih dan kebaikanMu, agar hidup selalu bersyukur dan memuliakan namaMu. Amin.