Renungan pagi, 27 Juli 2020
KJ 65: 1 – Berdoa
Yosua 18: 1 – 7
“Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu?” (ay 3)
Tuhan Allah tetap berlaku setia pada janjiNya untuk memberikan Tanah Kanaan menjadi pusaka umat Israel. Yosua menjadi orang pilihanNya untuk memimpin umat Israel memperoleh apa yang telah Allah janjikan itu. Di bawah kepemimpinan Yosua, ada sejumlah wilayah yang mereka taklukkan. Masing-masing wilayah yang telah ditaklukan itu dibagi-bagi menurut jumlah suku bangsa Israel, kecuali suku Lewi tidak memperoleh bagian tanah (ay 7).
Dalam bacaan pagi ini diutarakan bahwa da 7 suku yang belum mendapatkan bagian pusaka. Hal itu terjadi akibat sikap dan tindakan mereka yang bermalas-malasan. Yosua memperhatikan perilaku mereka tidak memperoleh apa yang sudah Allah janjikan. Yosua mempertanyakan sampai kapan mereka akan pasif seperti itu? Pertanyaan Yosua sangat tajam menyoroti sikap mereka yang akan berdampak buruk bagi masa depan mereka sendiri. Sekalipun Allah telah berjanji namun untuk memperoleh janjiNya itu, umat tetap harus berusaha.
Masa depan yang indah perlu diperoleh dengan perjuangan yang kuat. Sifat sebagian umat Israel yang malas tidak mencerminkan tindakan Allah yang aktif memelihara umat dan telah memberikan kemenangan dalam berbagai pertempuran saat menaklukan penduduk Tanah Kanaan. Selain itu sifat umat yang pasif dalam meraih janji Tuhan bertentangan dengan sikap Allah yang aktif bekerja memenuhi janji-janjiNya bagi umat.
Ungkapan Yosua dalam ayat 3 mengajak kita untuk memerangi rasa malas, baik dalam menjalani tugas rutin setiap hari maupun dalam meraih masa depan yang indah, yang telah disiapkan oleh Tuhan Allah bagi kita. Selamat beraktifitas. Tuhan Yesus setia menyertai.
KJ 66: 3
Doa: Ya Bapa, karuniakan kami hikmatMu agar hidup kami hari ini mencerminkan kemuliaan namaMu. Amin.