Renungan pagi, 8 Agustus 2020
KJ 446: 1, 2 – Berdoa
Filipi 4: 1
“berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan,..” (ay 1)
Abraham Lincoln, presiden Amerika yang terkenal pernah berkata: Amerika tidak akan pernah dihancurkan dari luar. Jika kita goyah dan kehilangan kebebasan kita, maka kita menghancurkan diri kita sendiri. Goyah ternyata bisa menghadirkan kehancuarh. Goyah bisa berarti sikap atau perasaan yang yang tidak teguh atau bimbang. Banyak faktor yang dapat membuat seseorang itu goyah. Sakit yang tidak kunjung sembuh padahal sudah banyak usaha dan doa dilakukan. Sulitnya mencari pekerjaan dan mengalami ketidakadilan merupakan contoh yang membuat seseorang menjadi goyah.
Paulus pada akhir suratnya menasihati jemaat Filipi agar tetap berdiri teguh dalam Tuhan. Nasihat ini disampaikan karena Paulus tahu bahwa jemaat Filipi sedang berada dalam keadaan goyah. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak adil terjadi. Rasul Paulus yang melayani dengan tulus justru hidupnya menderita. Beberapa kali Paulus masuk penjara karena injil Kristus. Sebaliknya “seteru” yang disebut Paulus dalam Filipi 3: 2 hidup dengan aman dan nyaman. Mungkin saja kenyataan tersebut membuat jemaat Filipi bingung atau goyah. Namun yang harus diingat oleh kita adalah tolok ukur dari keberhasilan hidup sebagai orang percaya itu bukan nyaman tetapi kesetiaan beriman Tuhan Yesus. Hidup nyaman belum tentu menjamin keselamatan tetapi kesetiaan beriman kepada-Nya menjadikan keselamatan itu suatu yang pasti.
Karena itu supaya tidak goyah atau bingung, mari kita fokus memandang ke atas kepada Dia yang berkuasa bukan ke bawah yang penuh dengan godaan. Firman Tuhan hari ini memanggil kita untuk tetap kuat, tetap teguh di dalam Tuhan. Sesungguhnya kita tidak mempunyai kekuatan pada diri kita. Kekuatan kita hanya pada Tuhan. Mari kita berjalan dan tinggal bersamaa dan di dalam Tuhan Yesus yang mengasihi kita.
KJ 446: 3, 4
Doa: Teguhkan iman kami dan bimbing kami untuk selalu tinggal di dalam-Mu.