Renungan pagi, 20 Agustus 2020
GB 300: 1, 2 – Berdoa

Kisah Para Rasul 11: 1-10
“Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut..” (ay 4)

Setiap perselisihan pasti ada sebabnya. Perbedaan pandangan dan prinsip terkadang membuat kita tidak lagi dapat menerima satu sama lain. Demikianlah yang terjadi di Yerusalem. Rupanya masalah pokoknya bukanlah baptisan, melainkan soal adat istiadat Yahudi. Petrus datang mengunjungi orang non Yahudi dan makan bersama-sama mereka (ay 3). Dialog ini pasti tidak mudah bagi Petrus. Namun kemudian dia menjelaskan secara terbuka apa latar belakang tindakannya itu.

Petrus menjelaska tentang bagaimana Allah sendiri telah membimbingnya meskipun dia sudah menilak sekuat dayanya. Dari sini kita diingatkan akan kisah Yunus yang diminta Tuhan ke Niniwe. Dapat dibayangkan bahwa hal tersebut tidak mudah bagi Petrus, bila dibandingkan dengan menjelaskan pengajaran kebenaran kepada Kornelius di Kaisarea. Kornelius bersedia menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus. Sementara bangsa Yahudi masih terbelenggu oleh tradisi dan adat istiadat. Mereka mengklaim bahwa hanya tata cara Yahudi yang benar.

Sesulit apapun komunikasinya, Petrus tak gentar. Ia menjelaskan dengan sabar, membuka komunikasi dalam dialog dua arah yang akhirnya menghasilkan damai dan ketenangan (ay 18). Dari sini ktia mempelajari, bahwa keterbukaan berdialog dalam damai dan kejujuran adalah pertanggungjawaban yang jelas dapat dilakukan bagi sesama. Cepat atau lambat, dan apapun kesulitannya, berdialog dengan kesabaran dan kejujuran akan mendatangkan perubahan yang berarti. Dialog tentang Allah yang mengasihi semua orang itu, pertama-tama dilakukan untuk umat Israel, kemudian kepada bangsa-bangsa lain. Hal itu juga telah tergenapi dalam diri Yesusu Mesias anak Allah yang hidup ketika melayani di dunia.

Mari mengembangkan dialog dengan tetangga, rekan kerja dan persekutuan, yang tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga bela rasa dan kasih yang membangun satu sama lain. Bolehkan saya bertanya di pagi ini? Di gereja dimana saudara berjemaat, ada beberapa keluarga yang ter-PHK atau dirumahkan karena pandemic Covid-19 ini? Saya tidak meminta saudara membantu secara materi, tetapi belajarlah membuka dialog tentang apa dan bagaimana mereka menghadapi situasi ini? Mungkin dari situ ada langkah yang dapat dibuat dalam bentuk pelayanan kasih bersama.

GB 359: 1, 2

Doa: Ya Tuhan, mohon berilah hati yang terbuka untuk memahami kasih-Mu bagi semua orang tanpa bersikeras bahwa kami yang paling benar.