Renungan pagi, 24 Agustus 2020

KJ 17: 1, 2 – Berdoa

Keluaran 21: 12-14
“tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari.” (ay 13)

“Main hakim sendiri” sepertinya merupakan tindakan yang lumrah dilakukan orang mudah memperlakukan sesama yang dianggap bersalah dengan semena-mena tanpa mengcek kebenarannya. Satu contohnya yang menimpa Yus Yunus (26 tahun) pria asal Polewali-Sulbar yang tewas dikeroyok warga di Nabire-Papua, Polewali-Sulbar yang tewas dikeroyok warga di Nabire-Papua setelah dituding menabrak seorang warga dan babinya pada bulan Februari 2020. Korban tewas mengenaskan. Pertanyaannya, “apakah tindakan main hakim sendiri layak dilakukan?”

Pada ayat 13 dinyatakan bahwa bagi seorang yang melakukan pembinihan dengan tidak disengaja, dia dapat melarikan diri ke mezbah Tuhan di kotanya sehingga terlindung dari tindak “main hakim sendiri”. Kalimat “pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu” tidak bermaksud bahawa Allah melindungi si pembunuh atau orang itu melakukan kehendak Allah untuk membunuh, tetapi kalimat ini berarti kematian itu murni sebuah kecelakaan, tidak ada niat dari “Sang pelaku” untuk melakukan tindakan yang berakibat kematian seseorang.

Saudaraku, pelajaran penting yang dapat dipetik adalah:
1. “Main hakim sendiri” adalah bentuk ketidakadilan. Jika Allah saja memberikan kesempatan untuk seorang pelaku kejahatan memperoleh proses peradilan yang adil sebelum dia dijatuhi hukuman, maka sebagai anak-Nya kita juga harus memberikan kesempatan kepada seseorang yang melakukan sebuah pelanggaran menjelaskan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan cara yang adil.
2. Jika di masa Perjanjian Lama, seorang pelaku kejahatan mendapat perlindungan saat dia datang ke mezbah Tuhan, maka sebagai umat yang percaya pada Tuhan Yesus, ada sebuah kepastian bahwa saat kita datang kepada-Nya dengan membawa segala beban, pasti kita akan memperoleh pertolongan dari-Nya. Selamat berkarya, Tuhan beserta.

KJ 17: 3, 4

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak terjebak pada sikap main hakim sendiri dan yakin bahwa Engkau akan selalu ada kekuatan menghadapi pergumulan dan kelegaan dalam mengatasi persoalan.