Renungan Malam 27 Agustus 2020

GB.126 : 1 – Berdoa

Keluaran 21 : 33 – 36
“Apabila seseorang membuka sumur, atau apabila seseorang menggali sumur, dengan tidak menutupnya, dan sektor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya, maka pemilik sumur itu harus membayar ganti kerugian” (ay.33-34a)

Prinsip ganti rugi merupakan ciri khas hukum Perjanjian Lama. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan menghendaki umat-Nya bukan hanya memperhatikan dan pengupayakan kesejahteraan diri sendiri namun mereka juga harus mengutamakan kepentingan sesama dengan memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap kesejahteraan orang lain.

Prinsip itu tergambar dalam bacaan malam ini yang memperlihatkan sanksi yang harus ditanggung oleh seorang yang membiarkan sumur yang digalinya tidak tertutup sehingga mengakibatkan lembu/keledai orang lain yang merupakan hewan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan perekonomian sebuah keluarga Yahudi saat itu terjatuh ke dalamnya. Ada ganti rugi yang harus diberikan kepada si pemilik lembu/keledai. Demikian pula, jika lembunya menanduk hingga mati lembu sesamanya, maka si pemilik harus pula membayar kerugian yang ditimbulkan oleh “ulah” si lembu. Benar-benar sebuah aturan yang memperhatikan agar tidak ada hak siapapun yang diabaikan serta menjamin kehidupan bersama yang rukun dan tentram.

Bagaimana menerapkannya dalam hidup sehari-hari? Sebagai contoh, jika kita memiliki hewan peliharaan, pastikanlah tidak akan mengganggu kepentingan orang lain. Misalnya, dia tidak akan menggigit orang lain atau kotorannya tidak akan mengotori halaman orang lain. Jika sedang membangun/merenovasi rumah, pastikanlah agar limbah renovasi/pembangunannya tidak mengotori halaman dan tempat tinggal orang lain. Contoh lainnya, jika kita suka mendengarkan musik, pastikanlah agar suara musik kita tidak akan mengganggu jam istirahat sesama kita.

Mari saudaraku, praktekkan hidup saling menghargai dan peliharalah hidup kebersamaan yang damai dengan tetangga sekitar agar keberadaan kita di mana pun membawa sukacita dan kesaksian yang baik bagi orang lain. Selamat beristirahat, Tuhan beserta kita.

GB.126 : 2

Doa : (Tuhan Yesus, aku rindu agar kehadiranku membawa sukacita bagi sesama. Tolonglah agar tindak tandukku membawa sejahtera buat sesama dan bukan mengakibatkan saling sengketa)