Renungan pagi, 28 Agustus 2020
KJ 49: 1 – Berdoa
Keluaran 22: 1- 4
“Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor doomba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.” (ay 1)
“Wah, mengapa ganti ruginya sangat besar? Masa yang dicuri satu ekor lembu tetapi ganti ruginya lima ekor?” kedua pertanyaan ini mungkin terlintas dalam benak kita ketika merenungkan bacaan pagi ini. Apa penyebabnya?
Saudaraku, dalam konteks masyarakat perjanjian lama, lembu, domba dan keledai adalah jenis hewan yang berperan penting, baik terkait dengan mata pencaharian mereka maupun hidup peribadahan umat. Lembu dan kedelai dipakai untuk memindahkan barang juga pekerjaan bertani lainnya. Sedang domba dicukur bulunya untuk mendapatkan kain wol. Dagingnya dimakan juga dipakai untuk persembahan kurban. Kehilangan hewan-hewan tersebut tentu akan sangat merugikan bagi sang pemilik karena dia tidak akan dapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari. Karena itu ancaman hukuman yang diberikanpun menjadi berat.
Saudaraku, dari bacaan ini kita memetic dua pesan penting untuk dihayati:
1. Menghargai milik sesama adalah sikap hidup yang diinginkan Tuhan dari anak-anakNya. Melalui bacaan ini kita diajak untuk tidak menginginkan milik orang lain tetapi bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan bagi kita.
2. Mengupayakan kesejahteraan diri sendiri dengan mengorbankan kepentningan orang lain adalah sebuah perbuata kejahatan. Belajar dari perenungan ini, mari mengupayakan kesejahteraan diri kita dengan jujur. Jangan berbuat curang terhadap sesama karena itu berakibat kerugian bagi mereka. Ingatlah, Tuhan membenci perbuatan yang merugikan orang lain.
KJ 49: 2
Doa: Tuhan, terima kasih untuk rezeki yang kuterima dalam hidupku. Tolong mampukanku untuk merasa cukup atas pemberian-Mu.