Renungan Malam 08 September 2020

KJ.448 : 1,2 – Berdoa

1 Timotius 6 : 20 – 21
“Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan” (ay.20)

Seberapa jauh pengetahuan itu dapat menyesatkan orang? Jawabannyam cukup jauh! Zaman ini, kita semua dilanda apa yang disebut dengan informasi yang berlebihan (overloaded information). Ada informasi yang penting dan berguna. Ada informasi yang ringan tapi mengilhami. Ada informasi yang tidak benar dan sangat merisaukan. Ada informasi yang sekadar untuk melucu. Lalu bagaimana kita dapat memilah : mana yang omong kosong, tidak suci dan menimbulkan pertentangan dengan yang benar, penting dan perlu ditindak-lanjuti?

Pertanyaan serupa juga mungkin muncul di benak Timotius, sehingga Paulus menguatkan dengan mengatakan : “Peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu.” Paulus menegaskan bahwa yang benar hanyalah firman Tuhan. Berdasarkan firman Tuhan yang telah dibaca, didengar dan dipelajari, kita dituntun untuk dapat bersikap terhadap perkembangan keadaan dan bertindak secara tepat.

Dalam konteks keluarga, ambilah waktu untuk membahas segala berita terkini dengan seisi rumah. Sebelumnya, tetapkanlah aturan bahwa setiap anggota keluarga dapat menjadi narasumber, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pendapatnya. Aturan ini ditetapkan supaya perbincangan dalam keluarga tidak ‘didominasi’ oleh salah satu anggota keluarga, sehingga menjadi membosankan, membuat yang lain pasif bahkan mengarah kepada pemaksaan pemikiran. Dalam proses ini, keluarga akan diperkaya dengan pola piker yang muncul untuk mengkaji kebenaran berita maupun menguji cara berpikir kita sendiri. Pada akhir percakapan, dengan bimbingan Roh Kudus, keluarga diajak untuk mencari tahu, apa yang sedang disampaikan Tuhan kepada kita melalui semua berita maupun peristiwa yang terjadi hari ini.

Proses ini memperhatikan bahwa kita butuh kawan bicara untuk mampu memilah antara omongan yang kosong dengan ajaran yang benar. Keluarga adalah kawan bicara terdekat yang disediakan Tuhan bagi kita.

KJ.451 : 1,2

Doa : (Ya Tuhan, mohon titipkanlah hikmat-Mu dalam setiap percakapan di keluarga kami)