Renungan pagi, 8 September 2020

KJ 363: 1, 2 – Berdoa

1 Timotius 4: 14-16
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu…” (ay 16)

Ada banyak nasihat yang disampaikan orang tua kepada anak dari bangun pagi sampai berangkat ke sekolah. Kebanyakan anak-anak sudah hafal dengan nasihat-nasihat itu. Sebagian besar nasihat yang disampaikan itu senada dengan yang disampaikan Paulus kepada Timotius yaitu, “Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuan nyata”. Yang menarik dari nasihat Paulus ini adalah ketika ayat 16 dimaknai sebagai nasihat yang ditujukan kepada kita, yaitu orang tua. “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu…”.

Mari merenungkan hal ini. Setiap pagi, orang tua berdoa supaya anak yang berangkat sekolah maupun bekerja akan pulang dengan membawa kesuksesan. Namun demikian apakah kita juga menujukkan kemajuan dalam kinerja, prestasi dan pendapatan di tempat kerja hari ini? Jika nanti malam kita mengharapkan ada laporan dari anak-anak tentang kemajuan yang mereka capai hari ini, maka awaslah. Kita pun harus menyiapkan laporan yang sama sejak pagi ini.

Hari ini, harus ada pertambahan kepercayaan yang diberikan orang kepada kita. Artinya, hari ini kita harus mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik atau bahkan prestasi dalam mengerjakan hal yang rutin dan sederhana. Dengan demikian kita dipercaya untuk mengerjakan yang lebih besar dan tambah banyak, serta makin menantang lagi.

Pesannya adalah jangan bebankan anak untuk menunjukkan kemajuan dalam rangka menutupi stagnasi (kebuntuan) yang kita alami di tempat kerja. Berlakukanlah nasihat untuk diri sendiri yaitu jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada, tunjukkanlah kemajuan dalam setiap hal yang kita kerjakan hari ini.

KJ 410: 1, 4

Doa: Ya Tuhan, ketika selesai kerja hari ini, biarlah kami tidak hanya mensejahterahkan keluarga tetapi juga membuat mereka bangga.