Renungan Malam 14 September 2020
KJ.10 : 1,3 – Berdoa
Amsal 6 : 6 – 11
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” (ay.6)
Procrastination adalah istilah psikologi yang menunjuk pada Tindakan menunda suatu kegiatan atau tugas. Orang yang melakukan procrastination disebut sebagai procrastination. Seorang procrastination akan diliputi rasa bersalah, rentan terhadap stress, menjadi kurang produktif dan tidak kooperatif dalam pekerjaannya. Ini dimungkinkan karena malas melakukan tugas yang diberikan sehingga dapat mendatangkan kerugian bagi dirinya sendiri. Seorang pemalas sering menunda tugas bahkan tidak menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Ia suka menempuh jalan pintas dan seolah-olah tidak membutuhkan perencanaan untuk masa depan hidupnya. Lalu apa nasihat Amsal bagi seorang pemalas dan apa maknanya dalam mengantisipasi masa depan dengan bijak?
Salomo memberi wejangan agar manusia dapat belajar dari semut. Pada musim panas, semut bekerja kerasm, bergotong royong untuk menghimpun makanan seperti butiran nasi atau serpihan roti yang berserak ke tempat persembunyiannya. Bila beban yang dibawanya terlalu berat, maka dengan teratur semut berjalan Bersama-sama untuk membawa hasil pencahariannya ke tempat persembunyian yang aman. Ketika musim hujan tiba maka badannya yang begitu kecil dapat saja terbawa arus sehingga semut perlu mengantisipasi diri agar terhindar dari bahaya dengan bekerja pada waktunya.
Kalua semut tahu mengantisipasi masa depan dengan bekerja keras dan gotong royong, apalagi kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berharga di mata-Nya. Bekerja keras, bergotong royong dan tidak menunda-nunda mengerjakan tugas adalah sikap bijaksana dalam menyongsong masa depan yang lebih baik. Mari mensyukuri anugerah Tuhan yang mendorong kita memaknai hidup dengan giat dan tekun meraih masa depan.
KJ.10 : 4
Doa : (Ya Tuhan, doronglah kami dengan semangat Ilahi untuk meraih masa depan dengan bijaksana)