Renungan pagi, 15 September 2020
GB 226 : 1, 2 – Berdoa
Amsal 6 : 12 – 15
“Itulah sebabnya ia ditimba kebinasaan dengan tiba-tiba” (ay. 15a)
Allah mengarunakan anggota-anggota tubuh bukan tanpa tujuan. Masing-masing dengan fungsinya untuk menjalankan hidup guna memuliakan nama-nya. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berkata benar, kaki untuk melangkah, tangan untuk bekerja dan lain sebagainya. Namun karena kejatuhan manusia dalam dosa telah membawanya untuk menyimpang dari maksud Allah bagi hidupnya. Manusia dipanggil untuk membangun relasi yang baik dengan Tuhan dan sesamanya, bukan sebaliknya yaitu merusak.
Beberapa kebiasaan yang sering dijumpai dalam hubungan manusia dengan sesamanya nampak dalam, perilaku yang mencerminkan kebohongan atau menipu sesamanya. Amsal menyebutkan beberapa perilaku seperti “mulut serong”, “mengedipkan mata”, “bermain kaki”, “menunjuk-nunjuk dengan jari”. Perilaku tersebut merupakan Tindakan yang jahat. Apa yang diucapkan di mulut, lain dihati. Bahasa tubuh mencerminkan tipu muslihat dan merencanakan yang jahat terhadap sesama. Buah dari semua ini adalah pertengkaran.
Salomo hendak mengingatkan bahwa tindakan tersebut tidak berguna,sangat merugikan sesama, maka janganlah bertindak demikian sebab nanti akan binasa atau “kena batu” sendiri. Kebohongan adalah penghalang untuk meraih kesuksesan hidup. Banyak orang pasti dirugikan dan dikecewakan oleh kebohongan orang lain tetapi pada akhirnya yang paling dirugikan dan menderita adalah si pembohong itu sendiri. Maka marilah melangkah di hari yan baru dengan sikap yang jujur yang terarah pada yang Maha benar yaitu Allah di dalam Kristus Tuhan kita.
GB 226 : 3, 4
Doa : (Tuntunlah kami ke jalan-Mu ya Tuhan, agar kejujuran mewarnai hidup kami sekarang dan selamanya)