Renungan Malam 22 September 2020

KJ.10 : 2 – Berdoa

Mazmur 18 : 49 – 51
“Engkau telah melepaskan aku dari orang yang melakukan kelaliman. Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa ya TUHAN” (ay.49c-50a)

Bacaan mala mini, merupakan bagian terakhir dari nyanyian syukur raja Daus yang menjelaskan bahwa pemazmur (Daud) bersyukur dan memuji Tuhan karena adanya keselarasan antara hakekat dan perbuatan-Nya terhadap Daud. Hakekat Tuhan adalah 1) Ia adalah Allah yang hidup, gunung batu (tempat perlindungan yang aman), Penyelamat (lihat ay.49), dan 2) kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya (ay.51). Pemazmur juga menyebutkan beberapa perbuatan yang besar dari Tuhan (lihat ay.48,49, dan 51). Kedua hal tersebutlah yang mendorong dia bersyukur dan memuji Tuhan.

Menarik bahwa pemazmur mengaku dan bersaksi bahwa Tuhan hidup. Tuhan bukan hanya ada, tetapi juga hidup! Apakah konsekuensinya jika kita mengaku dan percaya bahwa Tuhan itu hidup? Salah satu pokok iman Kristen adalah bahwa Yesus, Tuhan kita dan Juruselamat kita adalah Tuhan yang hidup, bukan Tuhan yang mati. Betul Ia mati disalibkan, tetapi Ia dibangkitkan (Ia hidup), Ia naik ke sorga, dan kini Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Paling tidak ada 2 hal konsekuensi yang perlu kita renungkan jika kita mengaku percaya bahwa Tuhan hidup, yaitu: 1). Tuhan yang kita sembah di dalam dan melalui Yesus Kristus bukanlah Tuhan yang mati seperti patung. Karena Tuhan itu hidup, maka jangan sekali-kali mematungkan Dia agar kita bisa mengendalikan-Nya. Bukan kita yang mengendalikan Tuhan, tetapi Tuhanlah yang mengendalikan kita. 2). Tuhan itu hidup, karena itu Ia tetap bekerja dan berkarya. Ia Pencipta langit, bumi, dan segala isinya, Ia Raja yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya. Tuhan adalah Hakim, karena itu setiap orang harus mempertanggungjawabkan seluruh hidup kepada-Nya. Tuhan hidup, maka ada harapan!

KJ.10 : 4

Doa : (Tuhan yang hidup, kendalikanlah bangsa-bangsa agar umat manusia dapat hidup Bersama dalam damai dan saling mengasihi)