Renungan Pagi 1 Oktober 2020

KJ.337 : 1,2 – Berdoa

1 Samuel 17 : 1-11
“maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan “ (ay.11)

Hari ini, kita memperingati hari kesaktian Pancasila. Hari nasional ini berkaitan dengan tragedi 30 September 1965 (G 30S PKI) yang mengorbankan sejumlah pejabat tinggi militer dan beberapa orang lainnya. Pada saat itu Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia terancam musnah karena kudeta sekelompok orang di tengah masyarakat yang ingin mengubah Indonesia menjadi Negara komunis. Ancaman terhadap ideologi berbangsa dan bernegara ini tidak mudah dan penuh pengorbanan. Namun demikian atas kehendak dan pertolongan Tuhan Pancasila justru tampak sakti dan teruji.

Ancaman Goliat terhadap bangsa Israel juga tidak mudah. Kondisi fisik Goliat yang besar mengecilkan nyali para pasukan Israel. Fasilitas perang sang pendekar dari Gat itu menimbulkan rasa gentar umat yang beriman kepada Allah. Ketika sang raksasa menyerukan ancaman yang menantang, iman Saul dan orang Israel menjadi tidak sakti dan tak teruji. Ayat sebelas mengatakan, “Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan”. Israel beriman kepada YHWH tetapi sikap cemas hati dan ketakutan tidak menampakkan kualitas iman mereka. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2 : 20). Bagaimana dengan kondisi hidup beriman kita? Mengawali hidup di bulan yang baru ini, mari pastikan bahwa kita memiliki iman yang tidak kosong.

Saat kita memperingati hari kesaktian Pancasila, mari bersyu-kur kepada Tuhan yang telah membuat Ideologi kita tetap sakti lewat perjuangan para pahlawan. Di samping itu, kita tetap menjaga kesaktian Pancasila dengan menghidupkan nilai-nilai luhurnya sebagai bagian dari hidup beriman kepada Tuhan, di era modern yang sarat dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi.

KJ. 337 : 3

Doa : (Tuhan Yesus, terima kasih untuk ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Tolong kami terus mengamalkannya dalam hidup beriman)