Renungan Malam 12 Oktober 2020
♪KJ.33 : 3 – Berdoa
Hosea 8 : 7 – 10
“Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung” (ay. 7a)
Keadaan bangsa Israel pada zaman Hosea dikatakan oleh firman Tuhan seperti “mereka menabur angin”. Maksudnya, mereka bekerja, tetapi pekerjaan itu menjadi sia-sia. Mereka menabur gandum, tetapi hasilnya tidak ada. Jika pun ada, tetapi hasilnya ditelan (dinikmati) oleh orang lain. Mereka berada di antara bangsa-bangsa bagaikan barang yang tidak disukai orang. Itu terjadi karena mereka telah pergi ke Asyur dan membagi-bagikan “hadiah cinta” (ay.9). Maksudnya ialah mereka pergi ke Asyur untuk mengikuti penyembahan dewa Baal. Di sana mereka mengikuti ritus pelacuran suci demi kesuburan tanah. Mereka mengharapkan akan mendapat panen melimpah, tetapi nyatanya tidak ada hasil sama sekali. Menurut Tuhan, dengan menyembah dewa Baal, maka mereka tidak setia lagi kepada-Nya. Tuhan akan mengumpulkan dan membuat mereka berhenti mengurapi raja dan para pemuka. Mereka akan dihukum oleh Tuhan. Tahun 722 S.M. kerajaan Israel dihancurkan oleh bangsa Asyur, sejak itu tiada raja dan pemuka lagi. Firman Tuhan ini menyatakan kepada kita, bahwa penyembahan berhala adalah pekerjaan yang sia-sia dan merusak kehidupan suatu bangsa, juga merusak persekutuan jemaat Yesus Kristus, serta bertentangan dengan iman kristen. Penyembahan berhala dilakukan untuk memperoleh kemakmuran lewat kesuburan tanah. Sedangkan kita percaya bahwa hanya Tuhan saja sumber berkat. Apakah hakekat dari berhala itu? Segala sesuatu yang kita anggap lebih penting dari pada Tuhan adalah berhala. Berhala itu berwujud dalam banyak hal, misalnya : kekayaan, jabatan, nama baik, kesehatan, dan lain-lain. Tuhan itu kasih dan baik adanya. Sedangkan berhala itu bertentangan dengan kehendak Tuhan. Karena itu, marilah kita menjauhkan diri dari upaya memberhalakan apapun dalam hidup ini.
♪KJ.33 : 5
Doa : (Tuhan Yesus, tolong jauhkan kami dari penyembahan berhala yang sia-sia itu)