Renungan Pagi, 19 Oktober 2020
♪KJ.33 : 1-3, – Berdoa
Ibrani 2 : 1-4
“Bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya…” (ay.3)
Di dunia penerbangan dan kelautan dikenal istilah SOS (Save Our Souls), yang artinya: Selamatkan Nyawa Kami. Di dalam dunia ini kita diperhadapkan dengan ancaman, tantangan, hambatan, kesulitan bahkan kematian. Yesus pun mengalami semua itu. Iblis mencobai-Nya seakan-akan dialah yang berkuasa atas kehidupan (Mat.4:1-14). Yesus merupakan Berita Keselamatan Besar. Ia melakukan mujizat besar dengan menyembuhkan orang bahkan membangkitkan Lazarus dari kematian. Namun demikian, Ia diejek oleh imam-imam kepala, ahli taurat dan tua-tua. Mereka berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan…” (Mat.27:42).
Ketika Yesus bangkit, mereka malah memberitakan kabar bohong, bahwa para murid-Nya telah mencuri jasad-Nya. Para serdadu yang menjaga kubur Yesus diberi uang suap untuk mengatakan hal yang sama. Yesus mengalami penghinaan, penganiayaan dan ketidakadilan. Ia menderita dengan mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan dosa umat manusia. Tindakan-Nya merupakan Berita Keselamatan Besar. Itu dilakukan Nya satu kali untuk selama-lamanya. Tidak ada usaha manusia sedikitpun, bahkan jika ia berusaha memenuhi tuntutan hukum Taurat. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah kepastian keselamatan. “Tetapi Allah…, oleh karena kasih-Nya yang besar…, telah meng-hidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan” (Ef.2:4,5). Berita keselamatan itu adalah Injil Kabar Baik, yang harus diberitakan sampai ke ujung dunia, baik dengan kata maupun karya (lih. Kis.1:8). Berita kesela-matan itu ada dalam ‘teologi derita’ bukan ‘teologi sukses’.
♪KJ.33 : 4,6
Doa : (Ya Bapa, tolong lepaskan kami dari ikatan dunia yang menjerat. Mohon teguhkan iman kami pada keselamatan yang telah Engkau karuniakan di dalam Putra-Mu, Yesus, Tuhan dan Juruselamat)