Renungan Malam, 22 Oktober 2020
♪GB.252 : 1,2 – Berdoa
Ibrani 5:11 – 14
“Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat” (ay.14)
Mengajarkan asas-asas pokok penyataan Allah memerlu-kan waktu pembinaan yang panjang. Lingkunganpun berpengaruh untuk tumbuh dan berkembangnya iman yang tangguh. Dengan itu semua diperoleh ‘pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (14). Empat puluh tahun di padang gurun tidak dengan sendirinya membuat umat Israel percaya kepada TUHAN dan menaati taurat/ajaran-Nya (Gereja menyebutnya ‘dogma’). Penyembahan ‘anak lembu emas’ sempat terjadi.
Nas ini mengungkapkan umat ‘lamban dalam mendengarkan’ Firman Allah (11). Umat tidak memahami ‘ajaran tentang kebenaran’ (13), bahkan mereka ‘murtad’ (6:6). Padahal sudah sekian lama mereka diberikan pengajaran (12). Para ahli taurat sekalipun tidak mudah berubah. Diperlukan kesabaran dan ketekunan supaya penerima ajaran pokok-pokok keselamatan mengalami pendewasaan. Dengan demikian mereka memiliki pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Perubahan perilaku sesuai kehendak Allah harus terjadi melalui Pelayanan Firman, Katekisasi, dan Pekabaran Injil yang tidak sebatas pada pengetahuan saja (Rm.12:2). Pengajaran harus dilakukan dengan kuasa Roh Kudus, agar si penerima memiliki ketahanan iman dan mampu mengatasi daya terobos dari keterbukaan dunia saat ini. Daya terobos yang bertubi-tubi di dunia terbuka saat ini tidak bisa diremehkan. Kita harus memohon hikmat Allah dan bimbingan Roh Kudus, agar dapat menyampaikan pengajaran yang tepat sasaran sesuai kajian yang cermat. Orang yang dewasa iman harus menjadi contoh dalam kebersamaan hidup berlandaskan kasih (Rm.12:9-12)
♪GB.252 : 3,5
Doa : (Ya Tuhan, kami acapkali mengalami godaan arus dunia yang menawan. Tolong lepaskan kami dari hal yang menyesatkan dan tuntunlah dengan kuasa Roh-Mu)