Renungan Pagi, 24 Oktober 2020

♪GB.245 : 1– Berdoa

Ibrani 6:13 – 16
“Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya” (ay.13)

Abraham adalah tokoh terkenal dan menjadi teladan orang beriman (Ibr. 11:8-12, 17-20). Itu terjadi, karena ia percaya kepada TUHAN, taat dan berserah penuh pada tuntunan-Nya. Ketika disuruh meninggalkan kampung halamannya (Kej. 12:1, 5-7) dan mempersembahkan ‘anak tunggalnya’, Ishak (Kej. 22:1,2), ia taat. Janji TUHAN yang disampaikan dengan sumpah tentang dia dan keturunannya, dipegang teguh. Kesiapannya ‘mendengar dan menaati firman TUHAN’ (Kej. 22:18) menentukan perjalanan hidupnya. Iapun menjadi berkat baik untuk dirinya sendiri maupun untuk semua bangsa di bumi. Klimaksnya adalah diperolehnya Tanah Perjanjian. Inilah yang menjadi tujuan Perjanjian Lama.
Dalam Perjanjian Baru kedatangan Yesus Kristus adalah untuk membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa (1 Tim. 2:6). Peristiwa ‘persembahan anak sulung‘ seakan berulang kembali pada diri Yesus. Ia mempersembahkan diri Nya menjadi kurban penebusan dosa manusia ((Yoh. 1:14; Mat. 20:28). Ini adalah kepastian pengharapan kita. Semuanya bukan karena upaya manusia, melainkan semata-mata kasih karunia-Nya sebagai ‘Anak Manusia’.
PBB berupaya keras untuk mewujudkan persekutuan dan kebersamaan hidup, perdamaian dan kesejahteraan bangsa-bangsa. Untuk menjaga keseimbangan dan kerukunan dirumuskan HAM sebagai salah satu sendi kehidupan (walaupun belum ada Kewajiban Asasi Manusia). Alat komunikasi canggih diciptakan untuk menjangkau jarak yang jauh. Di sisi lain alat tersebut dapat merenggangkan kebersamaan hidup. Namun demikian, janji Allah berupa kepastian keselamatan melalui dan di dalam Yesus Kristus telah kita peroleh. Jadi, mari menghadirkan diri untuk menjadi berkat ‘yang membawa keselamatan’ bagi lingkungan di mana kita hadir.

♪GB. 245 : 2

Doa : (Ya Tuhan, kami hidup dari kepastian janji-Mu. Engkau adalah ‘Yang Ada’ yang senantiasa menyertai kami sampai selamanya)