Minggu Adven I
Renungan Malam, 1 Desember 2020
♪KJ.412 : 1 – Berdoa
Matius 8 : 5 – 13
Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita (ay.6)
Pernahkah saudara mendengar pengakuan seorang ibu atau ayah yang mengatakan, bahwa kalau anak mereka sakit maka mereka pun merasa sakit? Tentu kasusnya akan banyak terdengar dan bahkan kita sendiri alami. Nah, bagaimana dengan orang-orang yang bekerja pada seseorang? Apakah ketika mereka sakit, sang pemimpin merasa ikut secara otomatis sakit? Tentu jawabannya tidak sepersis pengalaman di atas.
Perwira dalam bacaan hari ini menceritakan kondisi hambanya. Bukan saja jenis penyakit yang dialaminya, tapi situasi penderitaan hambanya. Sebagai seorang yang hidup dalam lingkup kedisiplinan militer yang kuat, ia memahami aturan main dan arti kedudukan serta kuasa yang dimiliki.
Yesus bersedia menolong perwira tersebut dengan menawarkan diri untuk datang ke rumahnya. Perwira tersebut menjawab dengan halus, “Aku dan rumahku tidak layak untuk pribadi mulia seperti Guru”. Ia sadar, bahwa dari segi kehidupan spiritual ia menggolongkan dirinya sebagai pribadi yang “kotor”. Ia hanya meminta Yesus mengatakan sepatah kata. Ia yakin, Yesus memiliki otoritas menyembuhkan. Jadi hanya dengan mengatakan satu kata, maka kuasa sebuah perkataan tersebut akan bekerja. Dalam persamaan dengan pengalaman di dunia militer, perwira tersebut yakin, jika kuasa Yesus lebih tinggi dari penyakit hambanya, maka penyakit itu akan tunduk. Yesus sangat menghargai cara berpikir, atau iman perwira tersebut.
Seorang pemimpin perlu memahami, bahwa akal sehat dapat dipakai dalam meyakini apa yang Yesus sanggup lakukan bagi hidupnya dan orang lain. Yesus mengizinkan kita memahami pekerjaan-Nya dengan akal, karena Dialah yang menciptakannya. Namun demikian, ada hal yang tidak diijinkan-Nya dipahami dengan akal (band. Lukas 24:45). Akhirnya, arahkanlah pikiran untuk kese jahteraan orang lain, sebagaimana kita menginginkan hal tersebut!
♪KJ.412 : 2
☝Doa : (Bapa, mohon berkatilah pikiran hamba-Mu ini untuk dapat mengerti cara membangun hubungan iman dengan-Mu. Mohon tuntunlah hamba-Mu ini dan karuniakanlah kasih untuk mengasihi mereka yang dipimpin)