Minggu Adven I
Renungan Pagi, 2 Desember 2020
♪GB.117 : 1,2 – Berdoa
Matius 9 : 1-8
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay.4)
Salah satu penghalang kesuksesan dalam pelayanan adalah adanya barisan pemimpin yang pikirannya tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan Tuhan. Ada kebiasaan beberapa pemimpin yang memelihara pikiran “jahat” dalam merespons berbagai pelayanan yang dilakukan dalam gereja. Bacaan kita kali ini membicarakan hal yang sama. Yesus mempersoalkan apa yang dipikirkan para pemimpin agama. Yesus menanyakan alasan mengapa mereka membiarkan pikiran jahat menyerang pelayanan-Nya.
Sikap para pemimpin ini menggambarkan peta pikiran atau pengetahuan tentang Allah yang sempit, tidak berkembang dan kurang waspada terhadap pembaruan pengertian. Akibatnya, apa yang Allah kerjakan di dalam diri anak-Nya tidak dipahami. Amsal 21:2a mengisyaratkan hal ini, bahwa setiap orang “benar” menurut anggapannya atau sangkaannya sendiri. Kita dapat belajar, bahwa Allah bukanlah pribadi yang menyatakan pelayanan Nya secara sama. Allah adalah pribadi yang Maha memiliki cara saat menyatakan kuasa-Nya dalam pelayanan. Karena itu, kita pun, para pemimpin-pelayan, perlu menyesuaikan diri terhadap cara-cara pelayanan yang terus menerus diperbarui Nya. Untuk itu firman Tuhan jadi panduan (band. Yoh 6:63). Dari sinilah, Allah akan membarui pemahaman kita akan kuasa dan perwujudan-Nya dalam kekayaan cara pengungkapan pelayanan (Luk 24:45). Akal yang tidak berkembang adalah pikiran yang “lumpuh”. Karena itu tidak berdaya dalam memahami pelayanan (pekerjaan) Allah.
Di titik ini perlu disadari, bahwa Allah terus mengamati perkem-bangan pengetahuan kita, khususnya pemimpin dalam memahami diri-Nya. Sebagaimana Kuasa yang Yesus pakai untuk mengampuni dan membuat orang yang lumpuh menjadi bangun serta berjalan, Ia juga bersedia membangunkan kekuatan pikiran kita untuk menjalankan semua pelayanan dalam terang pengetahuan yang “cukup” guna melayani-Nya. Tanpa pengetahuan yang benar, kita semua bergerak ke arah “kelumpuhan” dalam pelayanan.
♪GB 117:12,13
Doa : (Ya Roh Kudus, mohon bimbing kami dalam melaksanakan pelayanan, agar menjadi pemimpin yang membawa pengharapan)