Minggu Adven I
Renungan Pagi, 4 Desember 2020
♪KJ.425 : 1 – Berdoa
Matius 9 : 32 – 34
Tetapi orang Farisi itu berkata: “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan” (ay.34)
Kalau kita membahas pembawa masalah dalam setiap perseteruan antara Yesus, murid-murid-Nya dengan kelompok pemimpin agama Yahudi, maka orang Farisi adalah “yang tertuduh”. Sebab kitab suci sendiri memberi kesaksian akan hal itu. Tahukah saudara, ide, atau sebut saja “roh” orang Farisi tersebut tetap bergentayangan dan dapat menginfeksi banyak pribadi.
Kumpulan penyakit Farisi (patologi) dapat kita baca dalam kitab suci. Penyakit penyakit tersebut adalah “sok suci”, selalu tidak menyukai sesuatu yang tidak datang dari tradisi mereka atau aturan yang dibuat, sering menuduh, merasa paling dibenarkan Tuhan, dll..
Dalam bacaan kita, penyakit Farisi ialah menuduh. Ia menuduh, bahwa apa yang dilakukan Yesus adalah sebentuk pengecohan atau manipulasi. Maksudnya, semacam lingkaran kuasa jahat, alias permainan setan mengusir setan. Apakah ini karena penyakit “iri hati” atas kemampuan Yesus dalam melakukan perbuatan mujizat? Apakah ini penyakit “buta rohani”, oleh karena tidak dapat mengenali berbagai macam pekerjaan Allah dalam diri Yesus?
Terlepas dari itu semua, kelompok Farisi hingga hari ini masih ada dalam dunia yang tentu berbeda di Israel sana. Benih kumpulan penyakit Farisi tersebut, bisa ada pada siapa saja, khususnya para pemimpin. Penulis teringat dengan pernyataan dalam Matius 23:26,, ”Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya akan bersih”. Penyakit kebutaan Farisi dikarenakan sisi dalam dirinya “kotor”. Karena itu ia mengalami kebutaan dan tidak mampu melihat yang baik. Jika seorang pemimpin atau kita semua memiliki bagian dalam yang kotor, sudah barang tentu itu merupakan kondisi yang ideal atau cocok bagi tumbuh suburnya ‘penyakit-penyakit farisi’. Banyak pekerjaan Tuhan disekitar kita yang tidak dikenali dengan baik oleh karena kebutaan rohani diri sendiri.
♪KJ.425 : 2
Doa : (Dihadapan-Mu kami mengaku, seringkali tidak mampu mengenali pekerjaan-Mu dalam setiap pelayanan. Kami sadar apa yang menyebabkannya. Karena itu, tolonglah kami untuk membersihkan bagian dalam diri sendiri)