Minggu Adven IRenungan Malam, 5 Desember 2020
♪KJ.84 : 1 – Berdoa

Matius 11 : 2-11
Sesungguhnya…tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya (ay. 11)

Dalam pandangan Yesus, Yohanes adalah pribadi yang keberadaan dirinya tidak dapat dilebihi semua anak yang dilahirkan dari seorang perempuan. Siapapun orangnya yang hidup dalam dunia ini, kebesarannya adalah yang paling terkecil di kerajaan Allah.

Penekanan pada ayat 11 membawa ingatan kita pada apa yang tertulis dalam 1 Kor 1:26, yang terkait nilai dari hikmat manusia dan hikmat Allah. Apa yang terbesar dari diri manusia tidak pernah dapat melampaui apa yang terlemah dari diri Allah. Inilah sebuah penegasan yang perlu disadari oleh setiap pemimpin-pelayan, bahwa kita sedang melayani keberadaan Allah yang besar.

Yohanes hanyalah sebagai pendahulu yang mempersiapkan segalanya bagi kedatangan Kristus. Pekerjaannya sebatas pelayan yang membaptis, memeteraikan tanda kepemilikan iman kepada Allah. Sedangkan, yang melintas di jalan yang dipersiapkannya adalah Allah, yang akan menyatakan kuasa-Nya melalui perbuatan yang tidak dapat dilakukan Yohanes. Yohanes hanya dapat memercikkan air, namun Yesus yang adalah Allah yang sanggup mencurahkan kuasa-Nya. Setiap mereka yang memeroleh percikan kuasa-Nya, mendapat penglihatan, kemampuan berjalan dan mendengar lagi, menerima kehidupannya kembali (Mat 11:5).

Apakah Yohanes kecewa? Tentu tidak. Mata hati dan pikirannya hanya tertuju pada pelaksanaan tugas dan tanggungjawab. Tidak ada “agenda ke dua” dalam pelayanan. Hanya ada agenda tunggal. Setiap pelayan yang memiliki agenda kedua dalam pelayanan adalah “pengambil” bukan “pemberi”. Sesungguhnya saya ingin mengatakan bahwa ia sama seperti “pencuri”. Namun demikian saya tidak sampai hati. Ups…, ternyata saya tetap mengatakannya. Ya, begitulah kenyataannya. Setelah berjumpa dengan “Kristus-nya”, sang pelayan mengisi tempat di belakang dan namanya hanya jelas terdengar di sorga, dan bukan di dunia, di gereja, di antara pembicaraan seputar pelayanan. Padahal Yesus adalah pokok pembicaraan kita, di manapun dan kapanpun.

♪KJ.84 : 2,3

Doa : (Ya Tuhan, tolong ajari kami, para pelayan-Mu untuk melaksanakan misi-Mu dan bukan mewujudkan kepentingan diri sendiri)