Hari Minggu Adven IV
Renungan Malam, 20 Desember 2020
♪KJ.291 : 1,2 – Berdoa
1 Tawarikh 16 : 14-18
Firman-Nya: “Kepadamu akan Kuberi tanah Kanaan sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu” (ay. 18)
Memorandum of understanding (MoU) sangat penting dalam sebuah ikatan perjanjian kerja antara pemberi kerja dan pekerja. Isinya, hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang menyepakati perjanjian tersebut. Setelah keduanya setuju dan menandatangani, maka isinya dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Nyanyian ini berisi pengakuan iman Daud tentang TUHAN sebagai Penguasa seluruh bumi dan yang setia pada janji-Nya. TUHAN menentukan sebuah daerah bagi umat-Nya, yaitu Kanaan. TUHAN telah mengikat perjanjian dengan Abraham. Perjanjian itu bersifat kekal dan diperintahkan untuk disampaikan kepada “seribu angkatan” – generasi penerus. Perjanjian TUHAN dimulai dari pemanggilan Abraham untuk keluar dari Ur Kasdim, juga pengutusannya menuju tanah berlimpah susu dan madu. Perjanjian itu berlanjut pada Yakub dan keturunannya yang kemudian disebut sebagai Israel. Ikatan perjanjian itu ditandai dengan pemberian tanah sebagai milik pusaka bagi keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Tanah adalah anugerah TUHAN yang memberikan identitas kepada Israel sebagai: pertama, sebuah bangsa; kedua, umat kepunyaan-Nya; ketiga, pribadi yang memiliki hubungan khusus dengan Dia.
Ikatan perjanjian antara TUHAN dan orang percaya saat ini membawa kita pada sebuah identitas sebagai umat milik-Nya yang memiliki hubungan khusus dengan Dia. Ikatan perjanjian itu terwujud dalam iman kepada Kristus yang telah memberikan keselamatan dan anugerah pengampunan. Ikatan perjanjian tidak berlaku sepihak, apalagi hanya menuntut hak dan melalaikan kewajiban. Umat milik TUHAN perlu memiliki sikap hormat kepada-Nya, bukan menuntut Dia. Sikap hormat pada-Nya harus dinyatakan melalui tutur kata dan perilaku hidup yang menceritakan tentang perbuatan-perbuatan TUHAN yang ajaib. Pertama, memiliki kemampuan untuk membaca peristiwa hidup. Kedua, bersikap bijak dalam setiap persoalan yang dihadapi dan tidak mudah untuk menghakimi orang lain. Ketiga, tetap menjaga kekudusan hidup di tengah dunia, agar kehadiran kita mendatangkan damai sejahtera dan keadilan bagi sesama.
♪KJ.291 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan, tolong jadikan kami pribadi yang setia pada ikatan perjanjian-Mu)