Minggu Sesudah Natal
Renungan Malam, 29 Desember 2020

KJ.106 : 1,2 – Berdoa

Yohanes 1 : 15 – 18
kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (ay.16)

Salah satu keuntungan yang diperoleh setiap orang yang menerima Tuhan Yesus dalam kehidupannya adalah tidak pernah berhenti untuk menyaksikan berkat-Nya yang datang kepadanya. Ada seorang anak yang berkata dengan yakin, “Tuhan Yesus tidak hanya ada, tapi Dia terus ada bagi saya. Berkat-Nya menjamin hidup saya dari dulu, sekarang dan selamanya”
Inilah yang dimaksud dengan kalimat, Kasih karunia demi kasih karunia. Kita menerimanya secara beruntun. Tidak hanya sekali melainkan berkali-kali.
Pada suatu ketika, ada seorang janda miskin yang hidup bersama anak lakilaki tunggainya. Bahan makanan yang tersisa di rumah hanya segenggam gandum dan sedikit minyak zaitun. Kelaparan akibat kemarau yang panjang, memang sedang melanda daerah itu.
Saat janda itu hendak mengolah bahan-bahan tersebut menjadi sebuah roti, datanglah seorang hamba Tuhan yang meminta makanan kepada janda itu. Lalu ia membagi roti yang sudah dimasaknya untuk dimakan bersama hamba Tuhan itu.
Setelah selesai makan, janda itu kembali ke dapur untuk membersihkan peralatan memasaknya. Tiba-tiba ia kaget bukan kepalang. Tempat gandum dan minyak zaitun yang tadinya kosong, ternyata sudah terisi dengan penuh. Hamba Tuhan itupun berkata kepada sang janda, bahwa gandum dan minyak zaitun akan selalu tersedia bagi dia dan anaknya sampai TUHAN memberi hujan ke atas bumi.
Melalui kisah ini, kita belajar tentang kepedulian Tuhan bagi umat-Nya. Baik di dunia apalagi di akhirat, rahmat Tuhan tetap memenuhi kehidupan mereka yang mempercayakan hidup kepada-Nya. Sekali lagi, inilah maksud dari kalimat “kasih karunia demi kasih karunia”. Untuk menutup renungan ini, mohon dijawab, kisah tentang siapakah yang kit abaca di atas tadi?

KJ.106 : 3,4

Doa: (Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur untuk kepedulian-Mu. Mohon ajarilah kami untuk tidak berpaling daripada-Mu)