Hari Minggu II Sesudah Natal
Renungan Malam, 3 Januari

♪KJ.106 : 1,2 – Berdoa

Kejadian 9 : 11 – 17
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: ‘Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi” (ay.17)

Manusia adalah makhluk Allah yang memiliki keterbatasan. Setelah beraktivitas dari pagi sampai sore, alangkah baiknya di malam hari manusia beristirahat. Waktu beristirahat digunakan untuk merefleksikan segala aktivitas yang telah dilakukan. Dengan demikian, manusia akan menyadari, bahwa sesungguhnya Allah selalu menyatakan belas kasih kepada dirinya. Jika manusia tidak pernah meluangkan waktunya untuk berefleksi, dia tidak pernah sadar akan dirinya yang memiliki keterbatasan dan Allah yang selalu menyatakan belas kasih kepada dirinya.

Belas kasih Allah kepada semua ciptaan-Nya termasuk manusia, terlihat dalam teks bacaan Alkitab malam ini. Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh, bahwa Dia tidak akan memusnahkan bumi dengan air bah. Perjanjian yang Allah buat ditandai dengan busur-Nya yang diletakkan di awan. Dengan demikian, Allah selalu mengingat perjanjian yang kekal antara diri-Nya dengan segala makhluk hidup.

Sebagai manusia yang diberikan nafas hidup oleh Allah, tentu bisa melihat tanda perjanjian yang telah diadakan-Nya. Ketika melihat tanda perjanjian, manusia tidak hanya mengingat perjanjian yang Allah adakan, tetapi juga mengingat akan belas kasih-Nya kepada dirinya. Ketika manusia diperhadapkan dengan berbagai peristiwa yang menyedihkan dan menyakitkan, dia tahu, bahwa Allah ada bersama dengan dirinya. Allah akan menyatakan belas kasih-Nya, agar manusia tidak larut dengan situasi yang terjadi. Sebaliknya, ketika mengalami keberhasilan dalam hidup, manusia tidak akan menjadi pribadi yang sombong atau angkuh. Ia menjadi manusia yang rendah hati dan memiliki belas kasih, karena sadar, bahwa keberhasilan yang diperolehnya berasal dari Tuhan.

♪KJ.106 : 3,4

Doa : (Allah yang Mahakasih, kami bersyukur karena boleh menerima kasih-Mu sepanjang hari ini)