Minggu I Sesudah Epifani
Renungan Mlama, 11 Januari 2021

♪KJ.67 : 1,2 – Berdoa

Mazmur 104 : 13
Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng-Mu, bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu (ay. 13)

Di satu sisi, Pekerjaan Tuhan sungguh agung. Hutan, laut dan semesta adalah saksi-Nya. Di sisi yang lain, manusia berusaha untuk menjadi agung. Bangunan pencakar langit menjadi saksinya. Perkembangan teknologi semi konduktor di bidang teknologi digital juga dapat disebut sebagai saksi keagungan Tuhan. Hasrat manusia untuk agung melalui pekerjaan mereka dikenal dengan istilah Homo Deus. Demikianlah Yuval Noah Harari, menyebut manusia agung tersebut sebagai “manusia Tuhan”. Sebenarnya, hasrat seperti itu adalah hal yang dekat dengan Kristianitas. Ungkapan seperti “Citra Allah”, “mimikri” (tindakan meniru) menjadi seperti Yesus, seperti Imitatio Christi ala Thomas a Kempis, dan Little Christs dari C.S. Lewis memberi petunjuk, bahwa hasrat untuk agung adalah manusiawi. Namun demikian, itu tidak sepenuhnya benar.

Firman Tuhan hari ini menyingkapkan, bahwa Keagungan Tuhan bukan sekadar mencipta (membuat sesuatu ada), tetapi juga memelihara ciptaan-Nya. Pemeliharaan Tuhan (Providentia Dei) dapat dilihat dari ungkapan “bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu”. Hal ini yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Pemeliharaan Tuhan itu adalah bentuk “creatio continua” (ciptaan yang berlangsung terus-menerus), setelah “creatio prima” (ciptaan utama) selesai dilakukan-Nya (Richard M. Davidson, 163).

Benar! Kristianitas mengajarkan, bahwa setiap manusia adalah Citra Allah, Imitatio Christi dan Little Christs. Namun demikian, Kristianitas tidak mengajarkan manusia untuk serakah, lalu merusak hutan, laut dan tanah melalui pekerjaan-pekerjaan yang mereka pandang agung itu. Kristianitas mengajarkan Citra Allah, Imitatio Christi dan Little Christs sebagai suatu pengakuan, bahwa manusia pada hakikatnya berasal dari TUHAN. Manusia terlempar ke dalam kehidupan dosa dan diingatkan terus-menerus tentang hakikatnya tersebut melalui ajaran tentang Citra Allah. Sebagai Citra Allah, manusia dipanggil untuk memelihara hutan, laut dan tanah yang diciptakan TUHAN (creatio continua). Citra Allah tidak dipanggil untuk serakah dan merusak hutan, laut dan tanah.

♪KJ.67 : 3,4

Doa : (TUHAN yang baik, pemeliharaan-Mu sungguh nyata. Mohon ajar kami untuk dapat memelihara hutan, laut, dan tanah yang Engkau ciptakan)