Minggu I Sesudah Epifani
Renungan Pagi, 15 Januari 2021

♪GB. 358 : 1,2 – Berdoa

Mazmur 104 : 27 – 28
Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya (ay.27)

“Bergantung kepada Tuhan” adalah ungkapan banal. Terlalu sering didengar, tetapi telah mengalami degradasi nilai: pepesan kosong. Ungkapan bergantung kepada Tuhan sedang dikomuni-kasikan secara implisit oleh bacaan pagi ini. Alam senantiasa bergantung kepada Tuhan hari demi hari. Sebaliknya, manusia bisa dan banyak yang berpikir terpisah dari Tuhan.

Alam bergantung kepada Tuhan dari praktik ecocide yang dilakukan manusia serakah. Di tengah kondisi itu, Firman Tuhan mengajak kita untuk berhikmat, bahwa keserakahan tanpa batas hanya menguntungkan segelintir elit. Dampak keserakahan dalam bentuk praktik ecocide akan dirasakan oleh banyak pihak. Peta hutan Kalimantan di bawah ini menjelaskan betapa berbahayanya praktik ecocide bagi manusia dan alam.

Karena itu kita dipanggil untuk menjadi alat Tuhan yang mengembalikan kesuburan tanah dan mengendalikan keserakahan. Hanya orang berhikmat yang dapat melakukan ini.

♪KJ.358 : 3,4

Doa : (Bapa, tuntun saya ke hikmat-Mu. Jiwa saya menanti Engkau, ya Bapa. Berikan makanan-Mu bagi jiwa ini agar saya terhindar dari keserakahan dan praktik ecocide)