Hari Minggu II Sesudah Epifani
Renungan Malam, 17 Janauri 2021

♪KJ.149 : 1– Berdoa

Yohanes 5 : 1 – 18
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (ay. 6)

Ketika narasi ini ditulis, vaksin virus corona belum diproduksi dan kita semua menanti dalam harap baik. Tahun 2020 adalah masa sulit yang meluluh lantakkan kondisi ekonomi, sosial, dan mental masyarakat dunia. Ada harapan besar, agar vaksin segera ditemukan dan kita kembali dalam kehidupan yang normal.

Bukannya hidup normal, melainkan Kristus menyediakan hidup baru bagi si sakit 38 tahun itu. Di situs Kolam Betesda ini, Yesus mengonfrontir tradisi kultural yang membangkitkan harapan palsu (ay. 7) dan tradisi religius tentang Sabat (ay.18). Melawan mitologi lokal, penulis Yohanes menekankan pemulihan dan penyucian di dalam Kristus. Tindakan Yesus menggugat kenormalan stigma “sakit akibat dosa” yang terbangun sejak jaman raja Daud melawan penguasa awal Yerusalem. Raja Yebus mengatakan, orang timpang dan buta pun sanggup mengenyahkan Daud (lih. 2 Sam. 5:6 dst). Sesudah Yebus kalah, Daud melarang orang timpang dan buta masuk ke Bait Allah. Yesus yang ditolak seperti Daud malah turun dan menjumpai mereka yang dibuang dari ma-syarakat di kolam Bethesda. Yesus membarui situs terlarang itu menjadi rumah welas asih (arti Bethesda), sehingga berkat dan kasih Allah bagi manusia berlanjut, bahkan saat Sabat (ay. 17).

Saudaraku yang berharap hidup normal, bacaan malam ini mengajak kita semakin mengenal Yesus, Sang Welas Asih yang menyediakan hidup baru. Kristus turun ke rumah welas asih (Bethesda) untuk menghapus batas-batas pemisah yang menjauhkan manusia dari rahmat Allah. Masyarakat, keluarga, dan persekutuan kita mesti menjadi rumah rahmat yang memulihkan martabat dan membarui hidup. Mujizat dalam Kristus adalah ketika orang yang putus asa dipulihkan. Alih-alih sibuk mengurusi “siapa yang suruh angkat tilam di hari Sabat?”, Kristus mengajak kita menjadi sahabat yang memberi semangat dan solusi bagi mereka yang terpuruk.

♪KJ. 149 : 4

Doa : (Tuhan, mohon jadikan kami sahabat yang welas asih bagi yang terpuruk)