Minggu II Sesudah Epifani
Renungan Malam, 20 Januari 2021

♪KJ. 153 : 1– Berdoa

Yohanes 6:30 – 40
Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi (ay.35)

Janji yang manis biasanya hiasan indah bagi para insan di mabuk asmara. Konon kabarnya, janji yang asli atau palsu susah dipastikan kebenarannya. Karena itu, cara mengukur kepercayaan para pecinta ditandai melalui seberapa sering menelpon, mengirim pesan mesra, mengingat ulang tahun, atau warna favorit pasangan. “Apa bukti cintamu padaku?” Begitulah di era berkasih kasihan jaman dahulu. Entah sekarang!

Ketika orang Yahudi menanyakan tanda atau bukti apa yang harus dibuat agar percaya kepada Yesus, mereka tidak ngeh atau paham, bahwa Yesus sudah melakukannya (ay. 30, 36). Peristiwa memberi makan adalah simbol ekaristik perjamuan ilahi untuk menegaskan identitas Kristus. Yesus tidak sekadar mengulangi kisah ajaib tentang pemberian makan seperti di jaman nabi Musa dan Elisa (band. Kej. 16; 1 Raj 4:43). Peristiwa makan itu untuk mengungkap tindakan dan pemeliharaan Allah di dalam Kristus, Sang Roti Hidup, melampaui Musa dan Elisa. Proklamasi yang dinyatakan melalui tulisan penginjil Yohanes melalui narasi “Akulah roti hidup” (ay. 35) dilanjutkan hingga “…Kubangkitkan sampai akhir zaman” menegaskan identitas dan otoritas Kristus Yesus atas hidup, kematian, dan kebangkitan (ay. 35-40).

Saudara terkasih, mereka yang meminta tanda dan bukti, termasuk yang selalu menuntut mujizat, justru adalah orang-orang yang tidak percaya, belum mengenal identitas dan kuasa Kristus. Jika sungguh mencintai, percaya, dan mengenal Dia, Saudara akan tahu, bahwa Allah yang memberikan kuasa atas ciptaan kepada Tuhan Yesus telah menjadikan kita sebagai milik Kristus. Saudara sebagai milik-Nya selalu dijagai dan dipelihara, agar tidak hilang. Karena Dia adalah Sang Roti Hidup, maka keyakinan pada Sang Hidup itu memberi kekuatan bagi kita untuk menjalani masa depan yang disediakan-Nya.

♪KJ. 153 : 2

Doa : (Tuhan Yesus, mohon teguhkan iman kami untuk setia bersekutu dengan-Mu, karena nafas hidup adalah bukti kasih dan pemeliharaan-Mu)