Minggu III Sesudah Epifani
Renungan Pagi, 29 Januari 2021
♪KJ.413 : 1 – Berdoa
Matius 18 : 6 – 11
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya (ay.7)
Banyak orang mungkin pernah mempunyai pengalaman tersesat, walaupun sudah memakai aplikasi google map dalam handphone atau gadget. Ketika kita tersesat, tentu rasa bingung, takut, dan ingin marah, semua bercampur aduk di hati dan pikiran. Tersesat itu tidak menyenangkan. Oleh karena itu kita berusaha untuk tidak tersesat. Kita pun jangan membuat orang lain tersesat.
Berita Firman dalam bacaan pagi ini adalah Tuhan Yesus tidak menghendaki orang menyesatkan sesamanya. Apapun bentuk penyesatan, apalagi terhadap anak-anak, ada hukumannya dari Tuhan. Pada ayat 6 disampaikan, bahwa lebih baik batu kilangan diikatkan pada leher si penyesat, lalu dia ditenggelamkan ke dalam laut. Mengapa? Karena penyesatan itu membahayakan jiwa orang lain, apalagi anak kecil yang pikiran dan hatinya masih polos. Jadi orang yang lebih dewasa baik secara umur maupun rohani, jangan sampai salah menyampaikan pengajaran iman maupun bersikap kepada sesamanya, khususnya anak-anak.
Dalam kehidupan saat ini kita pun perlu berhati-hati, jangan sampai disesatkan, apalagi menyesatkan orang lain dengan segala cara kesesatan dunia. Tuhan Yesus tidak menghendaki tangan kita sesat, karena mengambil sesuatu milik orang lain. Tuhan Yesus tidak meng-hendaki, kaki kita sesat berjalan atau mengajak orang lain pergi ke tempat-tempat perjudian dan perzinahan. Tuhan Yesus tidak meng hendaki mata kita sesat, karena menginginkan sesuatu yang salah, apalagi itu milik orang lain. Jadi, marilah sebagai murid-murid Tuhan Yesus, kita dapat menjaga seluruh tubuh ini, agar tidak disesatkan ataupun menyesatkan dengan cara maupun keinginan duniawi. Kita pun jangan meremehkan pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak, agar mereka tidak tersesat. Kalau diri sendiri sudah merasakan, bahwa tersesat itu tidak enak, maka janganlah kita juga menyesatkan orang lain. Jadilah contoh dan teladan bagi orang lain dan anak-anak kita tentang perilaku sebagai murid-murid Tuhan Yesus yang benar.
♪KJ. 413 : 2,3
Doa : (Tuhan Yesus, tolong mampukan kami untuk hidup dalam jalan kebenaran-Mu, agar tidak tersesat dan menyesatkan orang lain)