Minggu IV Sesudah Epifani
Renungan Malam, 2 Februari 2021

♪KJ.387 : 1– Berdoa

Markus 12 : 41 – 44
“Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkanya” (ay. 44)

Dalam suatu komunitas, seseorang akan dihargai jika mampu memberikan sumbangan atau donasi yang besar jumlahnya dalam bentuk barang, uang atau apapun yang baik. Berbeda dengan ukuran yang dipakai Allah untuk menilai apakah pemberian umat itu berharga atau tidak. Allah tidak menilai kapasitas (berapa besar) dan kuantitas (berapa banyak). Allah menilai totalitas atau kesungguhan dan ketulusan hati dari orang yang memberi kepada-Nya.

Hal ini tampak dalam perikop bacaan kita malam ini, ketika Yesus membandingkan pemberiaan orang kaya dan janda miskin. Yesus menilai pemberian janda miskin itu lebih besar dari orang-orang kaya. Bukan karena janda ini memberi dengan jumlah lebih banyak atau lebih besar, tetapi dia memberi dari keseluruhan uang yang dia miliki saat itu. Sebaliknya orang-orang kaya itu memberikan jauh lebih besar jumlahnya dari pada janda miskin, tetapi mereka masih menyimpan banyak harta dirumah.

Saudaraku, malam ini kita diajarkan untuk memberikan yang terbaik kepada Allah, bukan berarti harus habis-habisan dan tidak menyisakan apa apa lagi pada kita, melainkan dengan tulus dan sepenuh hati. Ibu Theresia pernah berkata “Tuhan tidak mempermasalahkan besar atau kecil, pemberianmu kepada diri-Nya, melainkan apakah pemberianmu itu dilandasi dengan kasih atau tidak. Lebih baik memberi sedikit tetapi dengan kasih yang besar dari pada memberi banyak tetapi tanpa kasih”. Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi kita, apakah sepanjang hari ini kita sudah memberikan yang terbaik kepada Allah yang didasari oleh kasih? ini kita

♪KJ.387 : 2

Doa : (Terima kasih ya Tuhan buat pemberian-Mu yang terbaik yaitu Putra-Mu Yesus bagi kami, ajarlah kami untuk senantiasa belajar untuk memberi yang terbaik bagi-Mu)