MInggu IV Sesudah Epifani
Renungan Pagi, 4 Februari 2021

♪GB.278 : 1– Berdoa

Amsal 20 : 6-7
“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia siapakah menemukannya?” (ay.6)

Seorang anak muda dalam perjalanan pulang dari bekerja, melihat seorang pengemis yang tidak memiliki kaki dipinggir jalan. Pemuda ini langsung tergerak hatinya untuk berbelas kasih menolong dengan memberi uang kepada pengemis tersebut. Ketika dia memasukan tangannya ke saku untuk mengambil dompet, ternyata dompetnya tidak ditemukan (hilang entah kemana). Pemuda tersebut tidak jadi memberi uang namun kemudian dia duduk disamping pengemis. Sambil menemani pengemis itu dia mengajak berbincang-bincang cukup lama sampai pengemis ini selesai dan hendak pulang. Sebelum pulang pemuda ini berkata : “maaf pak saya tidak bisa memberikan apa-apa, sebab dompet saya hilang”. Pengemis itu langsung menjawab: “tidak anak, sesungguhnya kamu telah memberikan yang terbaik bagi saya, selama ini orang memberikan uangnya dengan melempar pada kaleng didepan saya, tetapi anda memberikan diri anda sebagai teman bagi saya”.

Sesungguhnya seperti cerita diatas, pengamsal mengung-kapkan kepada kita realita yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang yang kelihatannya baik, dermawan dan murah hati tetapi sesungguhnya mereka hanya berpura-pura atau ingin meninggikan dirinya dengan kebaikan yang mereka lakukan. Kebaikan itu akan menjadi sesuatu yang tidak bernilai dimata Allah jika dilakukan tanpa ketulusan dan sikap hati yang setia dan taat pada Allah. Suatu kebaikan itu harus berasal dari hati yang tulus dan dilakukan dengan penuh syukur tanpa kepura-puraan atau motivasi yang lainnya. Marilah kita memulai hari dengan menghayati kebaikan Allah dan memancarkannya bagi sesama lewat kata, karya dan tindakan yang nyata.

♪GB.278 : 2

Doa : (Ya Allah yang Rahmani, ajar kami untuk melakukan kebaikan dalam ketulusan)