Hari Minggu V Sesudah Epifani
Renungan Malam, 7 Februari 2021

♪KJ. 154 : 1– Berdoa

Lukas 10 : 21 – 24
Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat (ay.23b)

Rasa ingin tahu adalah dorongan bawaan seseorang dalam hal menyukai sesuatu yang baru dan bermakna bagi kehidupan. Namun demikian, ada pula rasa ingin tahu yang dilihat dalam konotasi negatif, sehingga disebut kepo. Bila rasa ingin tahu mempunyai tujuan positif dan berdampak baik bagi kehidupan seseorang, maka segala sesuatu pasti akan diperjuangkan untuk menemukan hal-hal baru dalam memenuhi keinginan tersebut. Untuk meningkatkan kualitas iman kita, maka rasa ingin tahu tentang Kerjaan Allah menjadi penting dan patut dipelajari.

Lukas memberikan gambaran tentang rahasia Kerajaan Allah, bahwa hal itu hanya dapat dilihat oleh mereka yang memiliki sikap rendah hati untuk mendengar Firman Tuhan dan bersedia diutus untuk menyampaikan Kabar baik seperti tujuh puluh murid. Berbeda dengan ahli-ahli Taurat (Yahudi), bahkan kaum cendekiawan, yakni orang-orang Yunani yang berpengetahuan tinggi, namun tidak dapat melihat tentang kuasa Allah. Yesus bersyukur, bahwa Allah merahmati tujuh puluh murid itu dengan karunia yang luar biasa, yaitu mengusir setan-setan di dalam nama-Nya. Rahasia Kerajaan Allah disingkapkan bagi mereka. Sementara kepada yang bijak dan pandai, tidak dapat melihat apa-apa, karena dosa meliputi diri mereka. Rahasia tersebut disingkapkan bagi mereka yang mau taat dan percaya.

Menjelang istirahat malam, mari merenungkan apakah kita sebagai pengikut Kristus telah memiliki rasa ingin tahu yang dalam tentang Kerajaan Allah dan memohon Dia memerintah atas hidup kita? Seberapa jauh rasa ingin tahu itu memberi dampak bagi perilaku kita, sehingga pancaran spiritualitas diri membawa berkat bagi orang lain? Kristus mencelikan mata rohani kita untuk hidup di kerajaan-Nya.

♪KJ.154 : 2

Doa : (Ya Allah, mohon karuniakanlah Roh kerendahan hati untuk menemukan rahasia Kerajaan-Mu, agar pelayanan kami menjadi berkat bagi sesama)