Minggu VI Sesudah Epifani
Renungan Malam, 15 Februari 2021

♪KJ. 320 : 1 – Berdoa

1 Yohanes 2 : 26 – 27
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan, yang telah kamu terima dari pada Nya (ay.27a).

Setiap orang memiliki identitas diri. Ada yang lemah lembut atau bertemperamen, ada penyayang, yang lain pembenci. Rajin bangat, lainnya malas. Pada umumnya karakterlah yang memengaruhi kepribadian masing masing orang. Seseorang yang dikenal baik mampu pengaruhi orang lain ikut bergembira, sedangkan pembuat onar melakukan kegaduhan. Namun semua ingin damai bukan?.

Rasul Yohanes mengamati ancaman perpecahan sedang melanda persekutuan umat binaannya. Ia menyampaikan surat bersifat pastoral. Kepada umat diingatkan ada orang-orang sesama umat sendiri berusaha menyesatkan mereka berbalik dari ajaran setia pada Tuhannya. Memang Yohanes tidak melihat ada kekerasan yang dilakukan terhadap umat yang sejati, namun ia sadar bahwa jikalau pengaruh penyesatan ini tidak segera ditangani, kekacauan akan semakin melebar, merusak tatanan internal dan sendi-sendi hidup keumatan dan lingkungannya.

Yohanes memilih membina pemahaman dasar seperti makna pengurapan oleh Yang Kudus yaitu Roh Kudus daripada memicu perlawanan phisik. Dengan mendorong umat tetap setia menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam diri mereka, diharapkan tampil menjadi umat teladan. Mereka dapat belajar memaknai pengurapan oleh Roh Kudus dalam baptisan dan penumpangan tangan bagi tugas jabatan, peneguhan sidi, pelayan khusus anak/teruna maupun bagi segenap umat sebagai imamat am orang percaya. Mereka semua mengalami pengurapan Roh Kudus dalam dirinya terhadap berbagai hambatan penyesatan dan mengalami penguatan hidup sesungguhnya oleh iman yang mengalahkan penyesatan. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak prihatin terhadap pengikut Kristus termasuk pendeta yang meninggalkan hidup kekal karena menyangkal Kristus, Juruselamat dunia.

♪KJ. 320 : 2

Doa : (Tolong kami Tuhan menghayati setiap pengurapan Roh Kudus sehingga sanggup hidup berdasarkan Firman dan Roh)