Sesudah Rabu Abu
Renungan Malam, 20 Februari 2021
♪KJ. 248b : 1,2 – Berdoa
1 Yohanes 5 : 21
Anak-anakku. waspadalah terhadap segala berhala. (ay.21).
Agak mengherankan bahwa ayat dan pasal terakhir dari Firman Tuhan yang disampaikan oleh rasul Yohanes kepada umat binaannya berupa pesan singkat: “Anak-anakku, was-padalah terhadap segala berhala.” Apakah Yohanes mengalami kelelahan phisik dan rohaninya? Tidak! Jika kelelahan dari suatu pergumulan panjang, maka sia-sialah pesan rohani penuh nilai-nilai mendasar kepada umat seperti tidak berhasil sepenuhnya. Nyatanya, justru karena Yohanes anggap sudah cukup nasihat pastoral yang disampaikan agar umat terbebas dari kesalahan-nya, maka ia menyimpulkan semua hal itu dengan suatu pesan pendek.
Dari hasil komunikasi lewat surat kepada umat ini ia menyampaikan perintah lama untuk mengingatkan mereka pada Firman Allah yang berkuasa menyelamatkan mereka dan perintah baru yang menekankan pemberlakuan kasih yang meniadakan kebencian bagi persaudaraan diantara umat, menghindari penga-ruh negatip dari pihak antikristus. Kesatuan Anak Allah yang lahir dari Allah Bapa menjadi dasar penolakan terhadap penyang-kalan pihak antikristus. Maka kini ia perlu menyampaikan pesan singkat.
“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.” Berhati-hatilah terhadap berhala. Sebab dalam perjalanan hidup persekutuan umat, mereka pernah mengalami kenyataan injil yaitu ketika muncul dari antara umat sendiri seorang yang memiliki banyak pengikut yang menamakan diri mereka anti-kristus, para tokoh nabi-nabi palsu yang mengajarkan dan memutar-balikkan ajaran benar dengan memalsukan Injil yang benar dan menggantikan kedudukan Anak Allah yang lahir dari Allah dengan berhala dengan kuasa kegelapannya itu dan atau memindahkan umat dari cahaya terang Yesus Kristus kepada dunia berhala. Jangan kompromi dengan berhala! Lawanlah dia dan hiduplah!
♪KJ. 248b : 3,4
Doa : (Setiap hari kami tergoda melakukan kesalahan yang menjauhkan kami dari hadirat Mu Tuhan. Jauhkan dari kami bahaya egoisme, materialisme dan kekerasan, demi nama Mu)