Minggu VI Prapaskah
Renungan Pagi, 22 Februari 2021
♪KJ.340 : 1,2 – Berdoa
Filipi 1:12 – 17
Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil (ay. 12)
Dalam permainan catur, seringkali kita harus mengorbankan bidak atau pion-pion untuk dimakan lawan. Maksudnya, agar dapat membuka jalan dalam meraih kemenangan. Bukan hanya pion yang dikorbankan, terkadang, dalam kondisi tertentu, bisa saja perwira (menteri, kuda dan benteng) atau bahkan ratu yang harus dikorbankan.
Dalam pembacaan saat ini kita dapat mengetahui upaya Rasul Paulus untuk meyakinkan, bahwa pemenjaraan yang dia alami tidak menjadi penghalang bagi pemberitaan Injil. Malahan hal itu menjadi sesuatu yang menyebabkan kemajuan dalam upaya pemberitaan Injil. Kata Yunani prokopen (kemajuan) seringkali digunakan untuk pembuka jalan ke medan yang sulit sebelum seluruh pasukan bisa maju menyerang. Dengan menggunakan kata ini, Paulus ingin menegaskan, bahwa dia adalah pembuka jalan untuk pemberitaan Injil. Karena itu Paulus menginginkan, agar Jemaat di Filipi tidak khawatir ataupun resah, melainkan menjadi semakin berani dan yakin untuk melanjutkan pekabaran Injil yang telah dimulai olehnya. Dengan kata lain, Paulus menginginkan Jemaat untuk melihat berbagai tantangan yang telah atau yang akan dialami, bukan sebagai penghalang yang menghentikan, tetapi peluang yang dapat membuka jalan dalam meraih tujuan.
Terkadang tantangan-tantangan yang dihadapi di masa lalu membuat kita merasa khawatir, resah atau bahkan enggan untuk terus melakukan yang terbaik di masa kini. Marilah kita terus maju untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan, rumah tangga dan pelayanan. Mari melihat, bahwa setiap masalah atau tantangan yang dihadapi adalah pembuka jalan bagi kita untuk meraih tujuan. Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang mudah kita lakukan. Karena itu mintalah senantiasa kekuatan dari Tuhan, sehingga kita mampu melakukan yang terbaik.
♪KJ.340 : 3
Doa : (Ya Tuhan, mohon berikanlah hikmat dan kekuatan untuk kami melihat tantangan sebagai pembuka jalan dalam meraih tujuan)