Minggu V Prapaskah
Renungan Malam, 2 Maret 2021
♪KJ.391 : 1,2 – Berdoa
1 Tesalonika 2 : 9-10
Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga … (ay.9b)
Salah satu tanda kedewasaan seorang adalah mampu membiayai kebutuhannya sendiri. Hal ini juga menjadi salah satu syarat bagi jemaat GPIB yang hendak dilembagakan. Rasul Paulus memberikan teladan, bahwa ia bekerja siang malam untuk memenuhi kebutuhannya, agar ia dan rekan-rekan sepelayanan tidak menjadi beban bagi jemaat. Kemandirian dalam pelayanan dan merupakan cerminan kasih Allah yang memelihara dan memberkati hamba-hamba-Nya. Seni berpelayanan adalah kemampuan seseorang, bertahan dalam derita tanpa menjadi peminta-minta apalagi bikin wajah memelas minta belas kasihan.
Bekerja keras ciri pelayan yang tangguh, membuatnya menjadi pelayan yang disegani dan dihormati. Karena tidak membungkus pelayanan dengan wajah belas kasihan. Paulus menunjukkan Allah, Sang pemelihara memberkatinya dalam pelayanan dan kerja kerasnya. Kualitas sang pelayan teruji di masa-masa sulit. Mari belajar dari Paulus yang tampil sebagai pelayan yang mengandalkan Tuhan. Kerja kerasnya siang malam serta pemberitaan firmannya tidak menjadi batu sandungan hanya karena ia suka minta-minta sana sini dan menjadi cibiran serta beban jemaat yang dilayani.
Pekerjaan pelayanan sebisa mungkin adalah menyenangkan. Jangan sampai orang lain tidak suka berjumpa dengan kita, karena kita dikenal sebagai orang yang suka meminta-minta. Saudaraku harga sebuah pelayanan adalah pengorbanan. Ketika kita mau berkorban untuk melayani, maka janganlah membebani. Wibawa pelayanan Paulus bukan saja pada pemikiran teologisnya. Bukan juga pada karya layannya tetapi pada sikap yang tidak mau membebani jemaat. Bagaimana dengan kita?
♪KJ 391 : 3,4
Doa : (Bapa di surga tolong kami agar dalam melayani kami tidak membebani orang lain)