Minggu V Praspakah
Renungan Malam, 3 Maret 2021

♪GB.284 : 1,2 – Berdoa

1 Tesalonika 2 : 13 – 20
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya (ay.13)

Rasul Paulus berani menyimpulkan, bahwa jemaat Tesalonika sungguh hidup dalam firman kebenaran. Hal itu disebabkan oleh penerimaan akan Injil telah mengokohkan iman mereka. Jemaat di Tesalonika, belajar dan melihat teladan jemaat Yudea yang tetap setia pada Tuhan Yesus sekalipun menghadapi penderitaan.

Sementara itu jemaat Tesalonika menghadapi tekanan dari orang orang Yahudi. Orang-orang Yahudi tersebut menghambat pemberitaan Injil bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (Kisah Para Rasul 13 : 45). Mereka telah membunuh Yesus. Namun demikian, kuasa Allah dalam Yesus Kristus tidak bisa dibatasi oleh maut sekalipun. Buktinya Yesus bangkit dari kematian. Artinya, maut tidak bisa menahan ataupun membendung kuasa Yesus.

Jemaat di Tesalonika diarahkan oleh Paulus untuk tetap fokus pada karya Kristus yang menyelamatkan. Mereka (Paulus dan Jemaat Tesalonika) harus tetap terikat dalam persekutuan kasih. Mereka masing-masing hendak melan-jutkan karya layan sambil menanti kedatangan Kristus kembali. Rasul Paulus memiliki rasa syukur dan bangga terhadap jemaat Tesalonika, karena tetap setia hidup dalam iman pada Yesus Kristus. Mereka menjadi sukacita serta kehormatan bagi Paulus selaku pelayan Kristus.

Apakah sebagai pelayan Kristus, kita juga bangga terhadap jemaat yang kita layani?

♪GB 284 : 3 ☝Doa : (Ya Bapa Maha baik, mohon jadikan kami sebagai pelayan yang bersyukur karena diberi kesempatan melayani-Mu di tengah jemaat)