Minggu IV Prapaskah
Renungan Malam, 9 Maret 2021
♪KJ. 161 : 1 – Berdoa
Ezra 2 : 43 – 58
Inilah para budak di bait Allah. Inilah keturunan para hamba Salomo (ay.43a, 55a)
Janji Allah untuk membawa pulang orang Israel dari pembuangan berlaku untuk semua. Pada nas bacaan kita di hari-hari sebelumnya telah diuraikan tentang mereka yang berangkat pulang: kaum keluarga orang Yehuda dan suku Benyamin, pun yang dari provinsi Yehuda, para imam, bani Lewi, para penyanyi, kaum penunggu pintu gerbang. Nas kita pada malam ini mencatat kelompok lainnya yang juga pulang dari pembuangan: para budak di bait Allah dan keturunan hamba-hamba Salomo. Seluruhnya dicatat berjumlah tiga ratus sembilan puluh dua orang.
Keikutsertaan para budak dan hamba ini merupakan peme-nuhan dari janji Allah untuk membebaskan seluruh umat-Nya. Janji-Nya tidak hanya berlaku bagi para pemuka saja, tetapi juga untuk mereka yang rendah dan kurang terpandang. Begitulah kasih-Nya yang berlaku tanpa pandang bulu. Tindakan kasih-Nya bagaikan matahari yang terbit bagi orang yang jahat dan yang baik, juga seperti hujan yang turun untuk mereka yang benar dan yang tidak benar (Mat. 5:45).
Begitulah kita mengalami kasih-Nya di dalam kehidupan ini. Sejujurnya kita tidak layak mendapatkan kasih-Nya, karena berbagai dosa-dosa yang dilakukan. Namun demikian, Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya, bahwa Dia adalah kasih. Roma 5:8 menegaskan hal itu, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. Kita patut menghargai kasih-Nya yang besar itu dengan kesediaan untuk menjalani kehidupan dalam ketaatan penuh kepada-Nya dan mengasihi sesama.
♪KJ. 161 : 5
Doa : (Terima kasih ya Tuhan atas kasih-Mu yang menjangkau kami. Mohon kuatkan kami untuk taat dan setia kepada-Mu, serta mengasihi sesama)